Beranda / Kabar Sumbar / Seminar Sehari “Suntiang Cucuak”, Lestarikan Filosofi dan Keanggunan Hiasan Kepala Perempuan Minang

Seminar Sehari “Suntiang Cucuak”, Lestarikan Filosofi dan Keanggunan Hiasan Kepala Perempuan Minang

by Redaksi
A+A-
Reset
Seminar Sehari “Suntiang Cucuak”, Lestarikan Filosofi dan Keanggunan Hiasan Kepala Perempuan Minang

3

Padang, Sumbarpro — Keindahan dan makna filosofis “Suntiang Cucuak”, hiasan kepala tradisional perempuan Minangkabau—terancam tergerus zaman. Untuk mencegahnya, Dinas Pariwisata Kota Padang menggelar seminar sehari bertajuk Workshop Suntiang Cucuak di Lantai I Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Kamis (7/8). Kegiatan ini melibatkan Bundo Kanduang serta pelaku budaya guna menggali, melestarikan, dan mengenalkan kembali warisan adat tersebut.

Suntiang cucuak dikenal sebagai perhiasan kepala yang digunakan dalam upacara adat dan pernikahan, sarat makna simbolis yang mencerminkan keanggunan, kemuliaan, dan status sosial perempuan Minang. Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, mengatakan pemilihan tema ini dalam kegiatan pentahelix bertujuan memperkuat pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai budaya lokal.

“Kita mesti memahami pentingnya mempertahankan budaya dan tradisi lokal seperti halnya suntiang cucuak di tengah era modern yang sarat kreativitas,” ujar Yudi.

Ia menjelaskan, suntiang mengalami perkembangan dari masa ke masa, baik dari segi bentuk, bahan, hingga cara pemakaian. Jika dahulu dibuat dari daun pandan, rotan, dan bunga, kini bahan yang digunakan lebih bervariasi seperti logam, kuningan, dan batu imitasi untuk memberi kesan mewah. Begitu pula cara pemakaiannya, yang kini bisa disesuaikan dengan sanggul modern hingga dipadukan dengan hijab.

“Meski telah mengalami transformasi, suntiang tetap mempertahankan makna simbolisnya. Perkembangannya juga didorong inovasi pengrajin, namun kita menghadapi tantangan dalam menjaga keterampilan pembuatan suntiang tradisional yang mulai jarang diwariskan,” jelasnya.

Melalui workshop ini, Dispar berharap ada regenerasi pengrajin sekaligus peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya Minangkabau. Kegiatan menghadirkan narasumber dari kalangan pemangku adat, Bundo Kanduang, akademisi, dan lembaga kebudayaan yang membahas filosofi, teknik pembuatan, hingga prospek suntiang dalam industri kreatif. (*/nda)

adat MinangBudaya Minangkabaubundo kanduangDinas Pariwisata Padangindustri kreatifKota Padangpelestarian tradisiSuntiang CucuakWarisan Budaya

©2025 – Sumbarpro, a media company

All Right Reserved