Sumbarpro – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025), dibanderol seharga Rp 2.009.000 per gram.
Harga ini mengalami penurunan sebesar Rp 2.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin sore yang mencapai Rp 2.011.000 per gram.
Penurunan ini juga berlaku untuk harga pembelian kembali (buyback) emas, yang kini ditetapkan sebesar Rp 1.856.000 per gram, turun Rp 2.000 dari harga sebelumnya.
Berdasarkan data dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas bervariasi tergantung pada ukuran.
Emas seberat 5 gram dijual seharga Rp 9,82 juta, 10 gram Rp 19,585 juta, 25 gram Rp 48,837 juta, dan 50 gram Rp 97,595 juta.
Untuk ukuran lebih besar, emas 100 gram dibanderol Rp 195,112 juta, 250 gram Rp 487,515 juta, dan 500 gram Rp 974,82 juta.
Sementara itu, untuk ukuran terkecil 0,5 gram, harga jualnya mencapai Rp 1,054 juta, sedangkan ukuran terbesar 1.000 gram dijual seharga Rp 1,9496 miliar.
Pajak Penjualan dan Buyback Emas Antam
Perlu diketahui, harga penjualan emas batangan Antam belum termasuk pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017.
Untuk transaksi penjualan kembali (buyback) dengan nominal di atas Rp 10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.
Pajak ini akan dipotong langsung dari total nilai transaksi buyback.
Penurunan harga emas Antam ini mencerminkan dinamika pasar logam mulia di dalam negeri.
Meskipun harga emas domestik mengalami penurunan, pasar emas global justru menunjukkan tren berbeda yang cukup signifikan.
Emas Global Meroket ke Level Tertinggi
Di pasar internasional, harga emas mencatatkan rekor tertinggi dalam empat bulan terakhir pada perdagangan pagi ini.
Dilansir dari The Economic Times, harga emas di pasar spot internasional naik 0,5 persen menjadi US$3.492,5 per ons, didorong oleh melemahnya nilai tukar dolar AS dan ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada September 2025.
Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melonjak 1,4 persen menjadi US$3.563,4 per ons.
Kenaikan harga emas global ini dipicu oleh sentimen pasar yang optimistis terhadap kebijakan moneter AS yang lebih longgar.
Melemahnya dolar AS membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor yang mencari aset safe-haven, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Faktor Penentu Harga Emas
Harga emas, baik domestik maupun global, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk fluktuasi nilai tukar dolar AS, kebijakan suku bunga, dan sentimen geopolitik.
Penurunan harga emas Antam kali ini menunjukkan adanya penyesuaian pasar domestik terhadap dinamika global, meskipun tren kenaikan harga emas di pasar internasional tetap kuat.
Investor dan konsumen emas di Indonesia perlu memperhatikan pergerakan harga ini, baik untuk keperluan investasi maupun transaksi jual beli.
Harga buyback yang ditawarkan Antam menjadi acuan penting bagi mereka yang ingin menjual kembali emas batangan mereka.
Dengan pajak yang dikenakan, perhitungan nilai transaksi menjadi hal krusial untuk memaksimalkan keuntungan.
Prospek Investasi Emas
Emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati karena sifatnya sebagai aset safe-haven yang cenderung stabil di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kenaikan harga emas global menunjukkan potensi keuntungan bagi investor jangka panjang, meskipun fluktuasi harga jangka pendek seperti yang terjadi pada emas Antam perlu diperhatikan.
Bagi masyarakat yang ingin membeli emas Antam, penting untuk memantau harga harian melalui situs resmi Antam atau Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia.
Dengan dinamika pasar yang terus berubah, informasi terkini menjadi kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. (edt)
Discussion about this post