Sritex Hentikan Operasi 1 Maret, Ribuan Karyawan Terkena PHK

Jumat, 28 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

Solo, Sumbarpro – PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, akan menghentikan seluruh operasionalnya pada 1 Maret 2025. Akibatnya, sekitar 8.400 karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Keputusan PHK ini diumumkan pada 26 Februari 2025, dan para pekerja dijadwalkan menyelesaikan tugas terakhir mereka pada 28 Februari 2025.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Sukoharjo, Sumarno, kebijakan PHK ini merupakan hasil negosiasi antara pihak perusahaan dan perwakilan karyawan.

Ia menjelaskan bahwa setelah keputusan PHK pada 26 Februari, karyawan masih diberi kesempatan bekerja hingga 28 Februari sebelum perusahaan resmi berhenti beroperasi mulai 1 Maret.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Emmanuel Ebenezer, membenarkan kabar mengenai penutupan Sritex dan PHK massal tersebut.

Namun, ia menyatakan masih perlu melakukan verifikasi lebih lanjut mengenai jumlah pasti pekerja yang terdampak.

Untuk memastikan hak-hak pekerja tetap terpenuhi, Disperinaker Sukoharjo telah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait pencairan jaminan hari tua dan pesangon bagi karyawan yang di-PHK.

Selain itu, Disperinaker juga menyiapkan sekitar 8.000 lowongan kerja di berbagai perusahaan di wilayah Sukoharjo guna membantu para pekerja mendapatkan pekerjaan baru.

Penutupan Sritex terjadi setelah perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, menyusul permohonan dari PT Indo Bharat Rayon.

Saat ini, tim kurator telah ditunjuk untuk mengelola aset perusahaan serta mengurus proses likuidasi dan penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dan pekerja.

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berupaya memberikan pendampingan kepada karyawan terdampak agar mereka dapat segera menyesuaikan diri dengan situasi baru dan memperoleh pekerjaan pengganti. (edt/*)

 

Follow WhatsApp Channel sumbarpro.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Senin 13 Oktober 2025: Naik di Semua Denominasi
Inflasi Sumbar September 2025 Capai 4,22 Persen, Sektor Pangan dan Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama
Tingkat Hunian Hotel di Sumbar Turun Jadi 44,18 Persen, Wisata Melemah?
NTP Sumbar September 2025 Turun, Petani Kian Tertekan
Impor Sumbar Melejit 7,56 Persen, Singapura dan Malaysia Dominasi Pasokan
Ekspor Sumbar Melejit 36 Persen, India Jadi Tujuan Utama Sepanjang 2025
Kereta Api Sumbar Lesu di Penumpang, Namun Angkut Barang Melejit 50 Persen!
Ekspor Sumbar Meningkat Tajam, Impor Anjlok pada Agustus 2025

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 08:50 WIB

Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Senin 13 Oktober 2025: Naik di Semua Denominasi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:53 WIB

Inflasi Sumbar September 2025 Capai 4,22 Persen, Sektor Pangan dan Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:34 WIB

Tingkat Hunian Hotel di Sumbar Turun Jadi 44,18 Persen, Wisata Melemah?

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:24 WIB

NTP Sumbar September 2025 Turun, Petani Kian Tertekan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:13 WIB

Impor Sumbar Melejit 7,56 Persen, Singapura dan Malaysia Dominasi Pasokan

Berita Terbaru