25
Padang, Sumbarpro – Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan tak cukup hanya dengan bantuan material. Menurutnya, perlu penguatan nilai spiritual, kerja keras, dan pemberdayaan masyarakat. Hal itu disampaikannya dalam reses hari ke-5 masa sidang III di Kota Padang, Selasa lalu (29/7), yang dihadiri puluhan tokoh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Lurah Sawahan Timur memaparkan konsep penanggulangan kemiskinan berbasis nilai-nilai Islam. Ia menekankan pentingnya menumbuhkan etos kerja, sikap tawakal, serta mengembalikan semangat mencari rezeki melalui pendidikan.
“Prinsip bekerja keras dengan semangat iman dan tawakal harus ditanamkan, karena rezeki tidak datang sendiri. Kita harus jemput, dan salah satu jalannya adalah pendidikan,” ujarnya.
Muhidi menyambut baik gagasan tersebut. Ia menyebut pengentasan kemiskinan harus dimulai dari penguatan karakter, akses pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas seperti UMKM dan KWT.
Di sisi lain, sejumlah aspirasi disampaikan warga dalam sesi dialog. Mulai dari sistem PPDB/SPMB yang rumit hingga usulan pelatihan pengolahan lahan agar perempuan lebih produktif. Kisah haru juga datang dari Rahmi, kader posyandu lansia, yang melaporkan adanya seorang lansia tunanetra hampir bunuh diri karena kelaparan.
“Posyandu lansia jadi tempat menyelamatkan jiwa. Tapi alat kami rusak, kami butuh dukungan agar bisa terus aktif tiap bulan,” ucap Rahmi.
Muhidi menyebut semua aspirasi tersebut ditampung dan akan diperjuangkannya untuk direalisasikan. (fai)