Sumbarpro – Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Fauzi Bahar mengapresiasi keberhasilan Polda Sumbar yang berhasil menyita 50 kilogram sabu dalam operasi terbaru.
Ia menilai jumlah itu sangat mengkhawatirkan karena satu kilogram narkoba saja bisa merusak lebih dari 100 ribu jiwa, terutama generasi muda Minangkabau.
“Sumatera Barat bukan lagi sekadar tempat transit, tetapi sudah menjadi tujuan peredaran narkoba. Ini ancaman serius bagi anak kemenakan kita,” tegas Fauzi, Kamis (18/9/2025).
Ia menekankan pentingnya menjaga nilai adat dan budaya dengan menjauhi narkoba, pergaulan bebas, serta perilaku menyimpang.
Fauzi mengingatkan generasi muda untuk tidak sekali pun mencoba narkoba.
“Sekali kalian mencoba, sengsara seumur hidup. Narkoba bukan hanya merusak individu, tetapi juga masa depan keluarga dan nagari,” ujarnya. Ia juga menyoroti tingginya angka pengguna narkoba di Sumbar dan mempertanyakan penyebab fenomena tersebut.
Ucapan terima kasih turut disampaikan kepada Kapolda Sumbar dan jajaran yang disebutnya bekerja tanpa lelah, bahkan di malam hari, untuk memberantas narkoba, menangani tawuran, dan menjaga keamanan.
“Ketika kita semua istirahat, polisi tetap di lapangan. Tanpa mereka, siapa yang akan melindungi kita?” kata mantan Walikota Padang dua periode itu.
Selain itu, Fauzi mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk BNN mendukung pemberantasan narkoba.
Ia mengimbau pemakai maupun pengedar untuk kembali ke jalan yang benar demi menjaga marwah Minangkabau.
“Mari kita dukung ramai-ramai Polda Sumbar dan BNN. Anak kemenakan, sadarlah, jaga Minangkabau kita dari ancaman narkoba,” pungkasnya. (ak)