15
Padang, SumbarPro – Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025 menjadi langkah nyata Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Berlangsung di Kawasan Destinasi Kota Tua, yang membentang dari Jembatan Siti Nurbaya hingga Kota Tua, festival ini menggerakkan ekonomi lokal serta memperkuat identitas budaya Kota Padang.
Festival Siti Nurbaya dan Cap Gomeh 2025 resmi dibuka Gubernur Sumbar Mahyeldi Jumat malam (7/2), menandai dimulainya perayaan budaya tahunan yang semakin memperkuat posisi Padang sebagai destinasi wisata unggulan.
Festival ini berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (9/2) dengan tema ‘Culture, Literacy, and Future’ (Budaya, Literasi, dan Masa Depan). Tema ini menggambarkan semangat untuk melestarikan warisan budaya dan sastra lokal, serta membangun masa depan yang lebih inovatif bagi generasi mendatang.
Acara pembukaan turut dihadiri Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, Wakil Ketua DPRD Sumbar, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda, Pj Sekda Kota Padang Yosefriawan, Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap, serta pemangku kepentingan lainnya.
Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya menyampaikan, festival ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol harmoni budaya dan kolaborasi antaretnis di Kota Padang.
“Festival ini adalah bentuk nyata dari akulturasi budaya yang telah terjalin dengan baik di Kota Padang. Kehadiran Cap Go Meh yang berpadu dengan Festival Siti Nurbaya menunjukkan bahwa kota ini adalah contoh keberagaman yang tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan toleransi,” ujarnya.
Ia berysukur event ini terus berjalan setiap tahunnya dan telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) sekaligus membuktikan bahwa Padang serius dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sementara, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar menyebut, festival ini merupakan strategi besar untuk menjadikan Kota Padang sebagai destinasi wisata budaya unggulan.
“Kami ingin festival ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi dan budaya. Event ini memberi peluang besar bagi UMKM, pelaku seni, dan ekonomi kreatif untuk berkembang,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi lokal, Pemko Padang menghadirkan bazar ekraf, UMKM corner, dan pameran ekonomi kreatif. Festival ini juga menampilkan pertunjukan seni, seperti teater musikal Siti Nurbaya, animasi hologram 3D, dan visual mapping.
Selain itu, perayaan Cap Go Meh dalam festival ini memperkuat citra Kota Padang sebagai kota multikultural. Atraksi barongsai, naga, Chinese tambur, drumband, hingga arak-arakan sipasan menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025 telah masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) yang diakui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kami berkomitmen mengembangkan festival ini agar semakin berkualitas dan mendunia. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri kreatif, kami yakin festival ini akan menjadi ikon wisata Kota Padang,” kata Andree. (mas)
Keberagaman Kota Padang