Sumbarpro – Provinsi Sumatera Barat mencatat kinerja ekspor positif pada Januari–Juli 2025. Nilai ekspor mencapai US$1.593,43 juta, naik 36,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Khusus pada Juli 2025, nilai ekspor Sumbar mencapai US$314,68 juta, tumbuh signifikan 114,72 persen dibanding Juli 2024.
Komoditas Ekspor Utama
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Senin (1/9/2025), dari sepuluh komoditas utama, ekspor terbesar ditopang oleh golongan berbagai produk kimia (HS 38) yang naik hingga 91,30 persen menjadi US$50,65 juta.
Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah sari bahan samak dan celup (HS 32), turun 16,02 persen atau setara US$26,56 juta.
Negara Tujuan Ekspor
Dalam periode tujuh bulan pertama 2025, India menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$516,64 juta atau 32,42 persen dari total ekspor. Disusul oleh Pakistan sebesar US$358,14 juta (22,48 persen), dan Bangladesh sebesar US$149,68 juta (9,39 persen).
Komoditas utama yang diekspor ke India adalah crude palm oil (CPO), yang tetap menjadi tulang punggung ekspor Sumbar.
Ekspor Berdasarkan Sektor
Jika ditinjau dari sektornya, ekspor Sumatera Barat sepanjang Januari–Juli 2025 menunjukkan pergerakan sebagai berikut:
-
Industri pengolahan naik 38,77 persen, terutama dari produk minyak kelapa sawit.
-
Pertanian naik 5,14 persen, didorong peningkatan ekspor buah-buahan.
-
Pertambangan turun tajam 80,23 persen akibat melemahnya ekspor bahan bakar mineral.
Pada Juli 2025 saja, ekspor industri pengolahan meningkat drastis 124,05 persen dibanding Juli 2024. Namun, ekspor produk pertanian turun 16,98 persen. Untuk sektor pertambangan, tidak terdapat ekspor pada Juli 2024, sehingga tidak ada perbandingan.
Perkembangan Impor
Dari sisi impor, nilai barang masuk ke Sumbar Januari–Juli 2025 tercatat US$290,62 juta, naik tipis 2,98 persen dibandingkan periode sama 2024.
Pada Juli 2025, nilai impor mencapai US$65,48 juta, naik 38,86 persen dibanding Juli tahun sebelumnya.
Berdasarkan golongan barang, impor pupuk mencatat kenaikan terbesar menjadi US$20,55 juta (naik 59,43 persen). Sebaliknya, impor mesin-mesin/pesawat mekanik mengalami penurunan terbesar, turun 18,89 persen menjadi US$6,37 juta.
Negara Pemasok Impor
Lima negara pemasok utama barang impor ke Sumatera Barat sepanjang Januari–Juli 2025 adalah:
-
Singapura US$117,16 juta (40,31 persen)
-
Malaysia US$89,46 juta (30,78 persen)
-
Brasil US$32,01 juta (11,01 persen)
-
Kanada US$20,80 juta (7,16 persen)
-
Tiongkok US$8,83 juta (3,04 persen)
Barang Impor Menurut Penggunaannya
Dilihat dari penggunaannya, impor bahan baku/penolong mendominasi dengan nilai US$288,32 juta, naik 14,24 persen dibanding Januari–Juli 2024.
Sebaliknya, impor barang konsumsi dan barang modal mengalami penurunan tajam. Barang konsumsi hanya tercatat US$0,02 juta (turun 99,93 persen), sedangkan barang modal menjadi US$2,28 juta (turun 63,70 persen).
Analisis Perdagangan Luar Negeri Sumbar
Secara keseluruhan, kinerja perdagangan luar negeri Sumatera Barat pada periode Januari–Juli 2025 menunjukkan surplus yang kuat. Ekspor tumbuh pesat, terutama dari industri pengolahan berbasis kelapa sawit, meski ada penurunan di sektor pertambangan.
Dari sisi impor, meskipun terjadi kenaikan, pertumbuhan tidak sebesar ekspor. Hal ini membuat neraca perdagangan Sumbar masih dalam kondisi positif, dengan dominasi ekspor ke pasar India, Pakistan, dan Bangladesh. (ak)
Discussion about this post