Ziko, Penjual Bunga yang Setia Menemani Momen Bahagia

- Penulis

Rabu, 26 Februari 2025 - 12:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ziko saat melayani pembeli bunga yang dijualnya pada acara perpisahan siswa MAN 3 Padang, Rabu (26/2/2025).

i

Ziko saat melayani pembeli bunga yang dijualnya pada acara perpisahan siswa MAN 3 Padang, Rabu (26/2/2025).

Padang, Sumbarpro – Bagi Ziko, berjualan bunga bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga menjadi bagian dari kebahagiaan orang lain.

Sejak 2017, pria asal Padang ini telah menjajakan rangkaian bunga di berbagai acara resmi, seperti perpisahan sekolah dan wisuda perguruan tinggi.

Setiap momen spesial yang ia saksikan menjadi pengingat bahwa di balik kerja kerasnya, ada senyum dan harapan yang ia hadirkan lewat bunga yang ia jual.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam setiap acara, Ziko mampu meraih omzet antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Ia berjualan sekitar empat hingga lima kali dalam sebulan, bahkan dalam satu minggu bisa menghadiri dua acara sekaligus.

Saat perpisahan siswa kelas XII MAN 3 Kota Padang di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Rabu (26/2/2025), lapaknya kembali ramai diserbu siswa dan orang tua yang ingin memberikan kenang-kenangan kepada anak atau teman mereka.

“Harga bunga yang saya jual bervariasi, mulai dari Rp15.000 hingga Rp160.000. Tapi kalau yang beli pelajar, saya kasih harga khusus. Misalnya, bunga yang biasanya dijual Rp40.000, untuk siswa saya beri harga Rp25.000, menyesuaikan dengan uang saku mereka,” ujar ayah dua anak yang berdomisili di kawasan Gunung Pangilun, Kota Padang itu.

Untuk mendapatkan bahan rangkaian bunga dengan harga lebih murah, Ziko memilih membeli secara online.

Menurutnya, selisih harga cukup signifikan dibandingkan membeli di toko offline. Misalnya, satu jenis bunga dijual seharga Rp8.000 di toko online, sementara di toko offline bisa mencapai Rp18.000.

Begitu juga dengan plastik wadah bunga, yang di toko online dijual Rp14.000 per pak, sedangkan di toko fisik bisa mencapai Rp30.000 hingga Rp40.000.

Diungkapkannya, bunga yang dijual merupakan hasil karya istrinya tercinta. Ziko sendiri mengaku tidak begitu lihai dalam merangkai bunga.

Tak hanya berjualan di Kota Padang, Ziko juga sering berpetualang ke daerah lain untuk menjajakan dagangannya.

Ia pernah berjualan bunga di Bukittinggi, Dharmasraya, bahkan hingga ke luar provinsi seperti Padang Sidempuan, Pekanbaru, dan Jambi.

Berjualan ke luar daerah memerlukan modal yang tidak sedikit, terutama untuk transportasi dan persediaan bunga.

“Kalau ke luar kota, biasanya saya bawa minimal 10 dus bunga supaya modal dan keuntungan seimbang. Kami biasanya pergi berombongan dengan menyewa mobil pikap seharga Rp250.000 per hari. Acara yang dipilih biasanya berlangsung minimal dua hari, bahkan ada yang sampai empat hari,” ungkapnya.

Agar tidak ketinggalan informasi mengenai acara, Ziko mengandalkan jaringan relasi, baik dari penyelenggara maupun sesama pedagang bunga dan jasa foto instan.

Tak jarang, ia harus memberikan kompensasi kepada orang dalam penyelenggara acara yang memberinya informasi.

Namun, ketika tidak ada acara, Ziko tidak tinggal diam. Ia bekerja sebagai pekerja bangunan demi menghidupi keluarganya.

Meskipun pekerjaan itu penuh tantangan, ia tetap setia dengan usaha bunga yang telah membantunya mencukupi kebutuhan rumah tangga selama bertahun-tahun.

“Saya suka jualan bunga karena setiap kali ada acara, suasananya selalu penuh kebahagiaan. Saya bisa melihat langsung bagaimana orang-orang saling memberi dan menerima bunga sebagai tanda kasih sayang dan apresiasi. Itu yang membuat saya semangat untuk terus berjualan,” tuturnya.

Ziko menyadari bahwa usahanya tidak selalu berjalan mulus. Ada hari-hari ketika dagangannya sepi, ada pula saat harga bahan naik.

Namun, ia percaya bahwa selama masih ada momen perpisahan, wisuda, dan perayaan lainnya, bunga akan selalu dicari.

Dengan tekad dan kerja keras, ia terus berusaha agar setiap kelopak bunga yang ia jual bisa menjadi simbol kebahagiaan bagi orang lain. (ak)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel sumbarpro.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Cabai kian Pedas, Tembus Rp95 Ribu per Kilogram
Harga Emas Hari Ini, Tren Kenaikan Masih Berlanjut
Harga Emas Pegadaian dan Antam Hari Ini, 6 September 2025
Harga Pangan Sumbar, 3 September 2025: Harga Cabai Tembus Rp67 Ribu, Naik Hampir 70 Persen!
Update Harga Emas Antam 2 September 2025: Turun Rp2.000, Global Naik Tajam
Ekonomi Sumbar Agustus 2025: Inflasi Terkendali, NTP Naik, Wisata & Ekspor-Impor Tumbuh
Transportasi Sumbar Juli 2025: Penumpang Udara Naik, Angkutan Laut dan Kereta Api Berfluktuasi
Ekspor Sumbar Januari–Juli 2025 Tembus US$1,59 Miliar, Naik 36,96 Persen
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 14:48 WIB

Harga Cabai kian Pedas, Tembus Rp95 Ribu per Kilogram

Minggu, 7 September 2025 - 11:04 WIB

Harga Emas Hari Ini, Tren Kenaikan Masih Berlanjut

Sabtu, 6 September 2025 - 11:33 WIB

Harga Emas Pegadaian dan Antam Hari Ini, 6 September 2025

Rabu, 3 September 2025 - 13:00 WIB

Harga Pangan Sumbar, 3 September 2025: Harga Cabai Tembus Rp67 Ribu, Naik Hampir 70 Persen!

Selasa, 2 September 2025 - 11:58 WIB

Update Harga Emas Antam 2 September 2025: Turun Rp2.000, Global Naik Tajam

Berita Terbaru

Harga cabai merah keriting di pasar tradisional Sumatera Barat, melonjak Rp95.000/kg, Rabu, 10 September 2025.

Ekonomi Bisnis

Harga Cabai kian Pedas, Tembus Rp95 Ribu per Kilogram

Rabu, 10 Sep 2025 - 14:48 WIB

Reses di SMPN 4, Osman Ayub Serap Aspirasi Terkait Sanitasi

Kabar Sumbar

Reses di SMPN 4, Osman Ayub Serap Aspirasi Terkait Sanitasi

Selasa, 9 Sep 2025 - 22:07 WIB