Sumbarpro – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menerima kunjungan delegasi pemprov dan tokoh adat Sumatera Barat, di Kantor Kementerian Sosial RI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Pertemuan ini membahas pengusulan sejumlah tokoh pejuang Minangkabau sebagai Pahlawan Nasional.
Delegasi hadir dipimpin Kepala Perwakilan Pemda Sumbar dr. Ari, Ketua LKAAM Sumbar sekaligus mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar, Kepala Dinas Sosial Sumbar Saifullah, serta perwakilan keluarga almarhum Mr. Sutan Moh. Rasyid.
Mereka menyerahkan berkas usulan tujuh tokoh pejuang, yakni Mr. H. Sutan Moh. Rasyid, Rahmah El Yunusiyyah, Chatib Sulaiman, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Inyiak Canduang), Samaun Bakri, Bagindo Dahlan Abdullah, dan Prof. Dr. Abu Hanifah.
Dalam kesempatan itu, Wamensos Agus Jabo menyambut baik inisiatif pemda dan tokoh masyarakat Sumbar.
Ia menegaskan, pemberian gelar pahlawan bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga sarana menghubungkan generasi muda dengan sejarah perjuangan leluhur.
“Semua yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini layak kita hormati. Gelar pahlawan nasional bukan semata pengakuan negara, tetapi katalis budaya agar anak cucu kita tidak tercerabut dari akar sejarahnya,” ujarnya.
Perwakilan keluarga turut membagikan kisah perjuangan Chatib Sulaiman yang gugur ditembak Belanda ketika menggantikan ayah salah seorang delegasi dalam sebuah pertemuan rahasia.
“Ayah saya seharusnya hadir, tapi karena sakit, tugas itu digantikan Chatib Sulaiman. Dalam perjalanan, beliau ditembak Belanda dan gugur. Kisah ini bukti nyata pengorbanan generasi pejuang dari Ranah Minang,” kata salah satu ahli waris.
Wamensos menjelaskan, usulan gelar tersebut tidak masuk verifikasi tahun 2025 sehingga proses diarahkan ke pengusulan tahun 2026.
Kementerian Sosial melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP/DB2GD) akan menelaah berkas sebelum diteruskan ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (DGTK) di Istana.
“Tugas Kemensos adalah mengusulkan sesuai aturan. Keputusan akhir ada pada Dewan Gelar di Istana dan diumumkan pada 10 November. Karena waktunya panjang, saya minta pemda dan keluarga segera melengkapi persyaratan, termasuk seminar dan FGD di tingkat daerah mulai Februari mendatang,” jelas Agus Jabo.
Wamensos menitipkan pesan khusus agar semangat pendidikan kerakyatan kembali dihidupkan di Ranah Minang.
“Semangat perjuangan harus dihidupkan kembali di Padang. Saya berpesan agar Sekolah Rakyat dibangun di Padang sebagai wujud nyata meneladani nilai perjuangan para pahlawan,” pungkasnya. (edt)