Beranda / Kabar Sumbar / Program Smart Surau Segera Diluncurkan, Hidupkan Fungsi Masjid sebagai Pusat Pendidikan

Program Smart Surau Segera Diluncurkan, Hidupkan Fungsi Masjid sebagai Pusat Pendidikan

by Redaksi
A+A-
Reset
Program Smart Surau Segera Diluncurkan, Hidupkan Fungsi Masjid sebagai Pusat Pendidikan

9

Padang, Sumbarpro — Pemerintah Kota Padang akan meluncurkan Program Unggulan Smart Surau pada 26 Juli, yang dipusatkan di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Program ini merupakan salah satu dari sembilan program unggulan Pemko Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir.

Maigus Nasir, menyebutkan bahwa peluncuran program ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 8.000 peserta. Mereka terdiri dari guru TPA/MDTA, TPQ/TQA, kepala sekolah TK, SD, SMP, penyuluh agama, penghulu, perangkat RT/RW, serta guru madrasah di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kota Padang.

“Smart Surau dirancang untuk menghidupkan kembali fungsi surau atau masjid sebagai pusat pendidikan keagamaan yang adaptif terhadap perkembangan zaman, khususnya dalam membentuk generasi muda yang religius, cerdas, dan berakhlak mulia,” ujar Maigus saat memimpin Rapat Optimalisasi Launching Smart Surau di Kediaman Resmi Wali Kota Padang, Rabu (23/7).

Ia menjelaskan, pelaksanaan awal program akan dimulai di 11 masjid jami’ yang tersebar di setiap kecamatan, serta dua masjid utama, yaitu Masjid Agung Nurul Iman dan Masjid Al Azhar Universitas Negeri Padang (UNP). Secara bertahap, implementasi program akan diperluas ke 1.200 masjid dan musala di seluruh Kota Padang.

“Implementasi penuh kegiatan Smart Surau, termasuk pengelolaan ibadah dan aktivitas lainnya, akan dimulai efektif pada 1 Oktober. Selama rentang waktu pascapeluncuran, Pemko Padang akan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya.

Maigus menyebutkan, program Smart Surau memiliki empat pilar utama. Pilar pertama adalah Gerakan Salat Berjamaah, yakni menggiatkan salat Subuh, Magrib, dan Isya berjamaah di masjid. Pilar kedua yaitu Revisi Kurikulum TPQ/MDTA, yang menyesuaikan jenjang pendidikan agama anak berdasarkan usia. Anak SD akan belajar di TPQ/MDTA, sementara anak SMP akan melanjutkan ke TQA/MDTW. “Fokus pembelajaran untuk jenjang SMP diarahkan pada penyempurnaan bacaan Alquran dan pemahaman ayat-ayat yang telah dihafal ketika SD,” tambahnya.

Pilar ketiga adalah Program Remaja Masjid Reborn, yaitu revitalisasi aktivitas remaja masjid melalui penyediaan ruang digital dengan fasilitas WiFi gratis, pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), pendirian koperasi masjid, serta kegiatan pembinaan sosial dan ekonomi berbasis masjid.

“Pilar keempat adalah Pengawasan Digital Anak melalui aplikasi yang dapat memantau seluruh aktivitas anak-anak di masjid. Setiap peserta didik akan terintegrasi dalam sistem berbasis barcode scan, sehingga data kehadiran, aktivitas, dan jadwal belajar dapat terpantau secara real-time. Guru-guru yang terlibat juga akan memiliki jadwal piket yang terintegrasi dalam sistem,” jelasnya. (*/nda)

 

 

©2025 – Sumbarpro, a media company

All Right Reserved