NTP Sumbar September 2025 Turun, Petani Kian Tertekan

Selasa, 7 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Petani panen padi di sawah. (Ist.)

Ilustrasi - Petani panen padi di sawah. (Ist.)

Sumbarpro – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatera Barat pada September 2025 tercatat sebesar 130,17 atau turun 1,88 persen dibandingkan Agustus 2025.

Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,31 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) justru meningkat 0,58 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar yang dikutip melalui Berita Resmi Statistik (BRS), Selasa (7/10/2025), pelemahan NTP ini menunjukkan daya beli petani Sumbar mengalami penurunan karena harga hasil pertanian turun lebih cepat dibanding kenaikan harga kebutuhan konsumsi dan produksi.

Subsektor Hortikultura Masih Tertinggi

Jika dilihat per subsektor, NTP tertinggi tercatat pada hortikultura sebesar 165,90, disusul perkebunan rakyat sebesar 158,70.

Sementara NTP terendah berada pada subsektor perikanan sebesar 100,62, terdiri dari perikanan tangkap sebesar 108,79 dan perikanan budidaya sebesar 94,36.

Baca Juga:  Impor Sumbar Melejit 7,56 Persen, Singapura dan Malaysia Dominasi Pasokan

Adapun subsektor tanaman pangan tercatat 103,06, dan peternakan sebesar 102,24, yang keduanya menjadi penyumbang utama penurunan NTP bulan ini.

Biaya Konsumsi Rumah Tangga Petani Meningkat

BPS juga mencatat Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Provinsi Sumatera Barat naik 0,74 persen pada September 2025.

Kenaikan ini dipicu meningkatnya tujuh kelompok pengeluaran rumah tangga, yaitu:

  • Makanan, minuman, dan tembakau (1,18 persen)
  • Pakaian dan alas kaki (0,02 persen)
  • Perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga (0,02 persen)
  • Kesehatan (0,15 persen)
  • Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,11 persen)
  • Penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,04 persen)
  • Perawatan pribadi dan jasa lainnya (1,09 persen)

Sebaliknya, kelompok transportasi turun 0,24 persen dan perumahan, air, listrik, serta bahan bakar rumah tangga turun 0,01 persen.

Dua kelompok lainnya, yaitu rekreasi, olahraga, budaya, serta pendidikan, relatif stabil tanpa perubahan signifikan.

Baca Juga:  Transportasi Sumbar Juli 2025: Penumpang Udara Naik, Angkutan Laut dan Kereta Api Berfluktuasi

NTUP Turun 1,34 Persen

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumbar juga turun 1,34 persen menjadi 135,66 dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan NTUP ini menandakan efisiensi usaha rumah tangga petani menurun karena biaya produksi dan konsumsi naik, sementara nilai jual hasil pertanian tidak mengikuti kenaikan tersebut.

Tekanan Ganda Petani

Penurunan NTP dan NTUP secara bersamaan menunjukkan tekanan ganda bagi petani Sumbar.

Di satu sisi, harga komoditas pertanian melemah; di sisi lain, beban konsumsi dan biaya hidup meningkat.

Subsektor hortikultura dan perkebunan rakyat masih menjadi penopang utama perekonomian pedesaan, sedangkan subsektor tanaman pangan dan peternakan perlu perhatian lebih dalam pengendalian biaya produksi serta stabilisasi harga hasil pertanian. (ak)

Follow WhatsApp Channel sumbarpro.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Inflasi Sumbar September 2025 Capai 4,22 Persen, Sektor Pangan dan Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama
Tingkat Hunian Hotel di Sumbar Turun Jadi 44,18 Persen, Wisata Melemah?
Impor Sumbar Melejit 7,56 Persen, Singapura dan Malaysia Dominasi Pasokan
Ekspor Sumbar Melejit 36 Persen, India Jadi Tujuan Utama Sepanjang 2025
Kereta Api Sumbar Lesu di Penumpang, Namun Angkut Barang Melejit 50 Persen!
Ekspor Sumbar Meningkat Tajam, Impor Anjlok pada Agustus 2025
Aktivitas Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Sumbar Masih Lesu pada Agustus 2025
Harga Pangan Sumbar Hari Ini, Minggu 5 Oktober 2025: Cabai Merah Masih Tinggi
Intisari Berita: Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat turun 1,88 persen pada September 2025. Penurunan disebabkan melemahnya harga hasil pertanian dan meningkatnya biaya konsumsi rumah tangga petani.

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:53 WIB

Inflasi Sumbar September 2025 Capai 4,22 Persen, Sektor Pangan dan Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:34 WIB

Tingkat Hunian Hotel di Sumbar Turun Jadi 44,18 Persen, Wisata Melemah?

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:24 WIB

NTP Sumbar September 2025 Turun, Petani Kian Tertekan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:13 WIB

Impor Sumbar Melejit 7,56 Persen, Singapura dan Malaysia Dominasi Pasokan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:04 WIB

Ekspor Sumbar Melejit 36 Persen, India Jadi Tujuan Utama Sepanjang 2025

Berita Terbaru

Petugas AVSEC Bandara Internasional Minangkabau menggagalkan penyelundupan 7 kg ganja kering tujuan Jakarta. Paket dikirim dari Batusangkar lewat jasa ekspedisi J&T Express. (Ist.)

Hukum & Kriminal

Penyelundupan Ganja 7 Kg di BIM, Polisi Buru Jaringan Lintas Provinsi

Minggu, 12 Okt 2025 - 14:28 WIB