Scroll untuk baca berita
Ekonomi BisnisKabar Sumbar

Jelang Ramadan, Daging dan Bumbu Rendang Laris Manis di Pasar Pusat

×

Jelang Ramadan, Daging dan Bumbu Rendang Laris Manis di Pasar Pusat

Sebarkan artikel ini
Jelang Ramadan, Daging dan Bumbu Rendang Laris Manis di Pasar Pusat
Jelang Ramadan, Daging dan Bumbu Rendang Laris Manis di Pasar Pusat

Padang Panjang, Sumbarpro – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, masyarakat Padang Panjang memadati Pasar Pusat pada Jumat terakhir bulan Syaban.

Antusiasme warga terlihat dari ramainya aktivitas jual beli, dengan banyaknya pembeli yang mencari kebutuhan pokok untuk persiapan ibadah puasa, Jumat (28/2/2025).

Tradisi menyambut Ramadan dengan memasak rendang sebagai menu sahur telah menjadi kebiasaan masyarakat Minangkabau, khususnya di Kota Padang Panjang.

Kebiasaan ini telah berlangsung secara turun-temurun, di mana warga membeli daging untuk diolah menjadi makanan khas Sumatera Barat tersebut.

Baca Juga:  DPRD Padang Panjang Umumkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih

Tidak hanya warga Padang Panjang, masyarakat dari daerah sekitar juga turut meramaikan pasar dengan membeli daging di Pasar Pusat.

Seorang pedagang daging di kios petak nomor lima, Afrizal (63 tahun), mengatakan bahwa harga daging kualitas super tetap stabil di angka Rp140 ribu per kilogram.

“Harga daging kualitas super masih tetap standar, Rp140 ribu per kilogram. Alhamdulillah, permintaan dari pembeli meningkat menjelang Ramadan karena banyak yang membeli untuk persiapan puasa,” ujarnya.

Selain daging, permintaan akan bumbu masakan dan santan sebagai bahan utama pembuatan rendang juga mengalami peningkatan.

Baca Juga:  Fadly Amran Sambangi Dishub Sumbar, Bahas Kelancaran Transportasi Kota Padang

Salah seorang pembeli, Rahmah (49 tahun), mengaku membeli daging dalam jumlah banyak karena keluarganya yang merantau akan pulang untuk menunaikan puasa bersama.

“Setiap tahun, anak saya yang merantau pasti pulang saat Ramadan. Jadi, saya membeli banyak daging untuk membuat rendang, agar bisa dinikmati bersama dan juga dijadikan bekal saat mereka kembali,” tuturnya.

Dengan meningkatnya permintaan daging serta bahan pendukung lainnya, suasana pasar menjelang Ramadan semakin ramai.

Hal ini menandakan tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan suci dengan menu khas warisan budaya Minangkabau. (edt/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *