13
PESISIR SELATAN, KP – Sebanyak 150 penyandang tuna daksa di Sumbar mengikuti pengukuran kaki dan tangan palsu di Balai Diklat Koperasi Kota Padang, Rabu (5/2).
Kegiatan ini diinisiasi anggota Komisi VIII DPR RI, Lisda Hendrajoni, bekerja sama dengan Yayasan Maha Cinta Rawdha, Yayasan Peduli Tuna Daksa, dan Yayasan GYK.
Lisda Hendrajoni mengungkapkan, program ini kembali digelar setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Ia berharap seluruh proses, mulai dari pengukuran hingga pembagian kaki dan tangan palsu, dapat berjalan lancar.
“Alhamdulillah, setelah beberapa tahun vakum, hari ini kita kembali bisa melaksanakan kegiatan ini. Kita berharap seluruh tahapan berjalan dengan baik sehingga bantuan ini dapat segera diterima oleh saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya, Kamis (6/2).
Lisda menjelaskan, setelah pengukuran, proses produksi kaki dan tangan palsu akan memakan waktu sekitar satu bulan dan ditargetkan selesai setelah Lebaran Idulfitri. Ia juga memastikan bahwa pendaftaran tetap dibuka bagi penyandang disabilitas lain di Sumbar yang belum sempat mendaftar dalam program kali ini.
“Insya Allah dalam waktu satu bulan, kaki dan tangan palsu ini sudah bisa kami bagikan. Bagi yang belum mendaftar, kami masih membuka kesempatan agar lebih banyak saudara kita yang terbantu,” jelasnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada berbagai yayasan yang terlibat, termasuk Yayasan GYK yang datang langsung dari Amerika untuk mendukung kegiatan ini.
Salah seorang penerima bantuan, Nopi Sri Yenti (46 tahun), mengungkapkan rasa harunya karena akhirnya bisa mendapatkan kaki palsu secara gratis.
“Alhamdulillah, terima kasih Bunda Lisda. Sudah 2,5 tahun kami menunggu kesempatan ini. Dengan keterbatasan yang saya miliki, kaki palsu ini sangat membantu untuk kembali beraktivitas dan menjalankan usaha,” ucapnya sembari terisak haru.
Program ini diharapkan dapat membantu penyandang disabilitas agar lebih mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (don)