Lanjutkan Jejak Sejarah Soekarno dan SBY, Prabowo Pidato Langsung di Sidang Umum PBB

Minggu, 21 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Sidang Umum PBB di New York, melanjutkan jejak diplomasi para pendahulunya untuk menggaungkan suara Indonesia di kancah global. (Ist.)

Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Sidang Umum PBB di New York, melanjutkan jejak diplomasi para pendahulunya untuk menggaungkan suara Indonesia di kancah global. (Ist.)

SumbarproPresiden Prabowo Subianto menghadiri langsung Sidang Umum PBB di tahun pertamanya menjabat sebagai Presiden.

Kehadiran ini menjadi sebuah babak baru dalam diplomasi Indonesia. Sebelumnya selama 10 tahun menjadi kepala negara, Jokowi tidak pernah datang ke Sidang Umum PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat.

Kehadiran Indonesia di Sidang Umum PBB pada era Jokowi kerap dimandatkan kepada mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Di periode pertama Jokowi, tugas itu diemban mantan wakil presiden Jusuf Kalla.

Jokowi sebenarnya pernah berpidato di Sidang Umum PBB. Namun, ia tidak hadir secara langsung.

Melainkan hanya secara virtual pada 2020 dan 2021, saat dunia tengah dilanda pandemi Covid-19.

Di tahun-tahun berikutnya, bola diplomatik di New York sepenuhnya dipercayakan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kini, tradisi yang sempat hilang itu kembali dihidupkan. Ini mengingatkan pada jejak-jejak bersejarah yang telah ditorehkan oleh para pendahulu.

Pidato kenegaraan di forum PBB bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah kesempatan emas untuk menggemakan suara Indonesia di hadapan pemimpin dunia.

Baca Juga:  Presiden Resmikan Terowongan Silaturahim, Permudah Akses Jemaah Istiqlal dan Katedral

Bung Karno adalah contoh paling ikonik. Pada 1960, Presiden pertama RI ini menggebrak panggung dengan pidato legendarisnya ‘To Build The World Anew’.

Selama 90 menit, pidato itu tak hanya menyoroti isu imperialisme, tetapi juga membangkitkan semangat bangsa-bangsa terjajah.

Kemudian, tradisi tersebut diteruskan oleh Presiden Soeharto yang berpidato dua kali (1992 dan 1995), Presiden BJ Habibie pada tahun 1998, dan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000.

Presiden Megawati Soekarnoputri juga turut berpidato dua kali (2001 dan 2003) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercatat berpidato delapan kali (2005, 2006, 2008, 2009, 2010, 2011, 2013, dan 2014), menjadikannya presiden dengan pidato terbanyak di Sidang Umum PBB.

Kehadiran SBY setiap tahunnya di PBB menunjukkan komitmen Indonesia dalam berperan aktif di kancah global, mulai dari isu perdamaian, perubahan iklim, hingga demokrasi.

Melihat rekam jejak tersebut, kehadiran Prabowo menjadi sangat signifikan. Ini adalah sinyal kuat bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya siap kembali mengambil peran sentral.

Mengakhiri absennya presiden selama satu dekade adalah langkah berani.

Baca Juga:  Presiden Resmikan Terowongan Silaturahim, Permudah Akses Jemaah Istiqlal dan Katedral

Dunia akan menantikan, gagasan besar apa yang akan dibawa oleh pemimpin baru ini untuk Indonesia dan untuk tatanan global.

Presiden Prabowo dijadwalkan berpidato di Sidang Umum PBB ke-80 Selasa (23/9/2025).

Sekretaris Kabinet Letnan Kolonel Teddy Indra Wijaya mengatakan Sidang Umum PBB tahun ini adalah momentum penting bagi Indonesia.

Teddy mengatakan, Presiden Prabowo akan menyuarakan kepentingan ‘Global South’ atau negara berkembang dan memperkuat posisi diplomasi di kancah global.

“Untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” kata Teddy melalui keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Minggu (21/9/2025).

Tahun ini, Sidang Majelis Umum ke-80 yang mengangkat tema ‘Better Together: 80 Years and More for Peace, Development, and Human Rights’, menjadi panggung penting bagi Indonesia, mengingat Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi debat umum.

Tepatnya pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (edt)

Follow WhatsApp Channel sumbarpro.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BGN Wajibkan Rapid Test di Semua Dapur MBG, Adopsi Standar Polri
Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Awal Oktober 2025, Ini Daftar Wilayah Siaga BMKG Termasuk Sumatera Barat
BGN Buka Hotline Aduan Program Makan Bergizi Gratis di Tengah Maraknya Kasus Keracunan
Polri Mutasi 60 Perwira, Irjen Ramdani Hidayat Jadi Dankorbrimob
Ribuan Siswa Jadi Korban, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Evaluasi Total
TNI AD Ubah Syarat Tinggi Badan dan Usia, Kesempatan Lebih Luas untuk Jadi Calon Prajurit
Kemenag Siapkan 8 Agenda Nasional Hari Santri 2025, dari MQK Internasional hingga Malam Bakti
Peringatan 10 Tahun Hari Santri, Kemenag Angkat Tema Peradaban Dunia

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:11 WIB

BGN Wajibkan Rapid Test di Semua Dapur MBG, Adopsi Standar Polri

Kamis, 2 Oktober 2025 - 09:04 WIB

Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Awal Oktober 2025, Ini Daftar Wilayah Siaga BMKG Termasuk Sumatera Barat

Minggu, 28 September 2025 - 03:16 WIB

BGN Buka Hotline Aduan Program Makan Bergizi Gratis di Tengah Maraknya Kasus Keracunan

Jumat, 26 September 2025 - 10:28 WIB

Polri Mutasi 60 Perwira, Irjen Ramdani Hidayat Jadi Dankorbrimob

Jumat, 26 September 2025 - 09:06 WIB

Ribuan Siswa Jadi Korban, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Evaluasi Total

Berita Terbaru