Padang Panjang, Sumbarpro – Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Padang Panjang pada minggu kedua Februari 2025 tercatat sebesar -1,02, menunjukkan fluktuasi yang rendah.
Sementara itu, inflasi di kota tersebut berada pada angka 2,14 persen.
Komoditas utama yang memberikan kontribusi terhadap fluktuasi harga ini antara lain daging ayam broiler (-1.188), bawang merah (-0.5722), dan telur ayam ras (-0.0637).
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, yang mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri secara daring pada Senin (17/2/2025), menyampaikan bahwa rendahnya IPH ini mencerminkan terkendalinya harga komoditas strategis di daerah tersebut.
“Ini menjadi penyumbang penurunan IPH setelah sebelumnya beberapa minggu terakhir terjadi kenaikan harga,” ujar Sonny.
Sonny juga mengungkapkan bahwa beberapa komoditas strategis telah mengalami penurunan harga, seperti beras, daging ayam broiler, telur ayam ras, serta cabai rawit dan cabai merah.
“Penurunan harga terjadi karena pasokan mulai bertambah, dan permintaan konsumen pun mulai terpenuhi,” tambahnya.
Dalam rakor yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, disampaikan bahwa Indonesia tercatat memiliki inflasi terendah pada Januari 2025, yang dihargai oleh Presiden Prabowo.
“Inflasi Januari tercatat 0,76 persen secara tahunan, salah satu yang terendah di Indonesia. Bahkan, dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 0,44 persen, inflasi di Januari mengalami penurunan menjadi -0,76 persen,” jelas Tito.
Ia juga mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi inflasi, antara lain peningkatan jumlah uang beredar, kenaikan suku bunga, suplai barang yang terbatas, gangguan distribusi komoditas, serta harga pupuk subsidi yang tinggi. (kom)