Sumbarpro – Tim dosen dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (FIK UNP) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai dari tanggal 21-23 Juli 2025 Lalu.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen FIK UNP dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan, khususnya bidang
keolahragaan, untuk mendukung pembangunan daerah dan memberdayakan masyarakat lokal.
Program dilaksanakan dalam skema PKM DRTPM dengan program unggulan berjudul “Surfing for All: Pengembangan Model Program Sport Tourism Pariwisata Surfing untuk Kebangkitan Ekonomi Masyarakat Lokal Kabupaten Kepulauan Mentawai.”
Program ini diketuai oleh Dr. Padli, S.Si., M.Pd., dengan anggota antara lain Jeki Haryanto, S.Si., M.Pd. dari Fakultas Ilmu Olahraga serta Dr.
Retnaningtyas Susanti, S.Ant., M.Sc. dari Fakultas Pariwisata dan Perhotelan.
Dalam kegiatan ini, tim dosen memberikan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada masyarakat lokal.
Materi yang disampaikan mencakup strategi pengembangan sport tourism berbasis
surfing, pelatihan teknis dasar surfing bagi generasi muda Mentawai, serta penguatan kapasitas masyarakat dalam manajemen wisata, hospitality, dan pemasaran digital yang disampaikan oleh Dr. Nuridin Widya Pranoto, S.Pd, M.Or dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Tidak hanya itu, kegiatan juga melibatkan komunitas lokal untuk mengintegrasikan kearifan budaya Mentawai dengan konsep sport tourism berkelanjutan.
Menurut Harry S. Algamar selaku ketua umum PSOI Sumatera Barat, menjelaskan bahwa program pengabdian ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas ekonomi di Kawasan Tuapejat, sekaligus memberi arahan kepada para pemuda dalam mengelola pariwisata olahraga surfing yang berstandar Internasional.
Selain itu Ketua tim, yang mana diwakili oleh Jeki Haryanto, S.Si., M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga bentuk kolaborasi nyata antara akademisi dan masyarakat.
“Surfing adalah potensi besar Mentawai yang sudah mendunia. Melalui program ini, kami ingin masyarakat lokal lebih terlibat dan merasakan manfaat ekonomi dari sport tourism. Dengan pendampingan berkelanjutan, Mentawai dapat menjadi ikon pariwisata olahraga Indonesia yang inklusif dan berdaya saing global,” ungkapnya.
Selama tiga hari pelaksanaan, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi, terutama dari kalangan pemuda.
Mereka bersemangat mengikuti pelatihan manajerial olahraga surfing dan menunjukkan keinginan untuk menjadi instruktur lokal di masa depan.
Pelaku usaha kecil di Tuapejat juga menyambut positif kegiatan ini, karena membuka peluang pengembangan usaha pendukung seperti
homestay, kuliner khas, dan kerajinan tangan.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat yang menilai inisiatif FIK UNP sejalan dengan visi pembangunan pariwisata Mentawai.
Kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah diharapkan mampu menghadirkan model sport tourism yang tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi yang lebih merata bagi masyarakat lokal.
Dengan semangat sport science dan pengabdian, FIK UNP menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, diwilayah Tuapejat, Kab. Kepulauan Mentawai. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam membangun Mentawai melalui potensi olahraga, budaya. (nal)