Sumbarpro — Usulan Chatib Soelaiman sebagai pahlawan nasional kembali disuarakan.
Pejuang kemerdekaan asal Sumatera Barat itu telah diusulkan sejak 2016 dan sempat diverifikasi oleh Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), namun hingga 2025 belum ada kejelasan statusnya.
Anggota DPRD Limapuluh Kota, M. Fajar Rillah Vesky, mempertanyakan kelanjutan proses tersebut langsung kepada Menteri Sosial Syaifullah Yusuf saat bertemu di kantor Kemensos, Salemba Raya, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
“Sudah hampir satu dekade sejak diverifikasi TP2GP, tapi belum ada titik terang. Mohon petunjuk Gus Menteri, apakah perlu diusulkan kembali atau bagaimana,” ujar Fajar Vesky, yang berasal dari Nagari Situjuah Batua (Situjuh Batur), lokasi gugurnya Chatib Soelaiman pada 15 Januari 1949.
Pertemuan itu turut dihadiri Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang, Wakil Ketua DPRD HM Fadhil Akbar, Kadinsos Indra Suryani, dan Kadis PU Nopriadi Syukri.
Sementara Mensos Syaifullah Yusuf didampingi Dirjen Pemberdayaan Sosial Mira Riyati Kurniasih, yang membidangi pengusulan gelar kepahlawanan.
Fajar Vesky menegaskan bahwa Chatib Soelaiman adalah ikon perjuangan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Barat.
Ia mengutip pernyataan Buya Hamka yang menyebut perjuangan di Sumbar tak bisa dilepaskan dari nama Chatib Soelaiman.
Bahkan Bung Hatta dan KH Aqil Sirajd pernah berziarah ke makamnya.
Fajar juga menulis kisah perjuangan Chatib Soelaiman dalam buku “Tambiluak, Tentang PDRI dan Peristiwa Situjuah” (2008).
Ia berharap Kemensos meneliti ulang dokumen pengusulan yang dulu disebut sudah sampai ke tingkat Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. (edt)