Sumbarpro – Salah satu ciri utama seorang muslim adalah tutur kata yang sopan dan perilaku yang santun. Kedua hal ini mencerminkan akhlak mulia yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sebab, seindah apa pun penampilan seseorang, jika lisannya kasar dan perilakunya menyakiti orang lain, maka nilainya akan jatuh di hadapan manusia, apalagi di hadapan Allah.
Al-Qur’an menegaskan pentingnya menjaga ucapan. Allah SWT berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya setan menimbulkan perselisihan di antara mereka…” (QS. Al-Isra: 53).
Ayat ini mengingatkan kita bahwa ucapan yang tidak dijaga bisa menimbulkan pertengkaran, sedangkan ucapan yang baik akan membawa kedamaian.
Rasulullah dikenal sebagai sosok yang santun. Beliau tidak pernah mengucapkan kata-kata kotor, mencela, atau menyakiti hati orang lain. Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata, “Rasulullah bukanlah orang yang keji, bukan pula orang yang suka berbuat keji. Beliau tidak suka berteriak di pasar, dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi beliau memaafkan dan berlapang dada.” (HR. Tirmidzi).
Keteladanan ini menjadi pedoman bagi kita. Sopan santun bukan sekadar etika sosial, melainkan ibadah yang bernilai pahala.
Anak-anak belajar sopan santun pertama kali dari rumah. Jika orang tua terbiasa berbicara lembut dan menghormati orang lain, anak-anak akan tumbuh dengan kebiasaan yang sama. Sebaliknya, jika orang tua sering berkata kasar, anak-anak akan mudah menirunya.
Karena itu, biasakanlah ucapan yang baik di rumah. Sapa anak dengan kata-kata lembut, ucapkan terima kasih atas bantuan kecil mereka, dan jangan sungkan meminta maaf bila melakukan kesalahan. Perilaku santun seperti ini akan membekas kuat di hati anak.
Santun tidak hanya dalam ucapan, tetapi juga dalam perbuatan. Menyapa tetangga dengan ramah, mendahulukan orang lain di jalan, atau memberi salam ketika masuk rumah adalah bagian dari perilaku santun yang dianjurkan Islam.
Rasulullah bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi). Dari hadis ini kita belajar bahwa kesempurnaan iman seseorang tampak dari kebaikan akhlaknya, bukan dari banyaknya pengetahuan atau panjangnya ibadah semata.
Bertutur kata sopan dan berperilaku santun adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga maupun masyarakat. Jika ucapan dijaga, hati akan tenang. Jika perilaku dijaga, hubungan dengan sesama akan indah.
Mari kita mulai dari hal kecil. Pilih kata yang baik saat berbicara dengan anak, pasangan, atau tetangga. Biasakan berperilaku santun di rumah maupun di luar rumah.
Semoga dengan itu, keluarga kita menjadi cermin akhlak mulia dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Wallahu a’lam. *