Aktivitas Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Sumbar Masih Lesu pada Agustus 2025

Selasa, 7 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Kapal bersandar di pelabuhan saat proses bongkar muat barang. (Ist.)

Ilustrasi - Kapal bersandar di pelabuhan saat proses bongkar muat barang. (Ist.)

Sumbarpro – Aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan-pelabuhan utama Sumatera Barat pada Agustus 2025 menunjukkan kinerja yang stagnan.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat yang dikutip Senin (6/10/2025), volume barang yang dimuat dan dibongkar melalui jalur laut hanya mengalami perubahan tipis dibanding bulan sebelumnya, dengan kecenderungan menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut dalam negeri pada Agustus 2025 tercatat 235,28 ribu ton, naik tipis 0,92 persen dibanding Juli 2025 yang mencapai 233,15 ribu ton.

Namun, jika dibandingkan Agustus 2024, terjadi penurunan tajam sebesar 28,90 persen.

Kegiatan bongkar muat barang ini meliputi pelabuhan utama di Teluk Bayur (Padang), Muaro (Padang), dan Air Bangis (Pasaman Barat)—tiga pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo.

Distribusi Muat Barang di Air Bangis Tumbuh Signifikan

Meski secara total mengalami peningkatan kecil, pergerakan muat barang antar pelabuhan menunjukkan pola yang kontras.

Di Pelabuhan Teluk Bayur, volume barang yang dimuat justru turun 8,55 persen dibandingkan Juli 2025.

Penurunan ini menandakan masih lemahnya aktivitas perdagangan domestik dari pelabuhan utama tersebut, yang selama ini menjadi sentra ekspor dan distribusi barang antar daerah di Sumatera Barat.

Sementara itu, Pelabuhan Muaro mencatat pertumbuhan positif dengan kenaikan 4,30 persen, menandakan aktivitas logistik di kawasan pusat Kota Padang mulai menunjukkan pemulihan meskipun belum signifikan.

Yang paling mencolok adalah Pelabuhan Air Bangis di Pasaman Barat yang mencatat lonjakan ekstrem hingga 52.953,05 persen.

Baca Juga:  Tingkat Hunian Hotel di Sumbar Turun Jadi 44,18 Persen, Wisata Melemah?

Kenaikan fantastis ini diduga karena adanya peningkatan aktivitas bongkar muat komoditas tertentu seperti hasil pertanian, bahan bangunan, dan kebutuhan pokok yang dikirim ke wilayah utara Sumbar.

Meski demikian, lonjakan di Air Bangis ini belum mampu mengimbangi penurunan besar di Teluk Bayur, sehingga secara total kinerja bongkar muat barang hanya tumbuh tipis bulan ini.

Barang Dibongkar Turun 0,40 Persen

Berbeda dengan aktivitas muat barang, jumlah barang yang dibongkar di pelabuhan-pelabuhan Sumatera Barat justru mengalami sedikit penurunan.

Pada Agustus 2025, total barang yang dibongkar mencapai 273,48 ribu ton, turun 0,40 persen dibanding Juli 2025 yang sebesar 274,59 ribu ton.

Jika dibandingkan Agustus 2024, volume barang yang dibongkar juga turun 10,13 persen, menunjukkan penurunan permintaan terhadap komoditas impor antarwilayah maupun kebutuhan industri di dalam daerah.

Penurunan ini sebagian besar disumbang oleh Pelabuhan Teluk Bayur dan Muaro, yang masing-masing mencatat penurunan sebesar 0,37 persen dan 26,93 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sebaliknya, Pelabuhan Air Bangis kembali menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan 75,04 persen.

Hal ini memperlihatkan adanya pergeseran arus logistik dan perdagangan ke kawasan utara Sumatera Barat, meski Teluk Bayur masih mendominasi aktivitas bongkar muat secara keseluruhan.

Aktivitas Laut Lesu, Sinyal Perlambatan Perdagangan Domestik

Lesunya aktivitas bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan utama Sumatera Barat pada Agustus 2025 menjadi sinyal perlambatan pada sektor perdagangan domestik.

Baca Juga:  Ekspor Sumbar Meningkat Tajam, Impor Anjlok pada Agustus 2025

Turunnya volume barang baik yang dimuat maupun dibongkar menunjukkan berkurangnya pergerakan distribusi antarwilayah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini antara lain melemahnya daya beli masyarakat, penurunan permintaan industri, serta penyesuaian logistik akibat perubahan pola perdagangan pascapandemi.

Selain itu, sejumlah komoditas utama seperti semen, bahan pangan, dan hasil perkebunan mengalami fluktuasi permintaan, terutama dari wilayah ekspor.

Kinerja bongkar muat yang stagnan juga mengindikasikan perlunya optimalisasi infrastruktur dan konektivitas antarpelabuhan di Sumatera Barat.

Pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat fungsi pelabuhan sekunder seperti Air Bangis dan Muaro agar tidak terjadi ketergantungan tunggal pada Teluk Bayur.

Selain itu, digitalisasi sistem logistik dan peningkatan efisiensi proses ekspor-impor dinilai penting untuk mengembalikan daya saing pelabuhan Sumbar di tingkat nasional.

Dengan meningkatnya kebutuhan transportasi laut di masa mendatang, sektor maritim dipandang sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi daerah, terutama untuk mendukung rantai pasok dan distribusi bahan kebutuhan pokok antar pulau.

Aktivitas Diprediksi Meningkat Menjelang Akhir Tahun

Meski data Agustus 2025 menunjukkan tren lesu, BPS memperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas bongkar muat menjelang akhir tahun.

Periode September–Desember biasanya menjadi masa peningkatan arus barang akibat kebutuhan distribusi bahan pangan dan logistik menjelang Natal dan Tahun Baru.

Namun, peningkatan tersebut masih bergantung pada stabilitas ekonomi nasional dan kelancaran distribusi antarprovinsi, terutama melalui pelabuhan utama seperti Teluk Bayur yang memiliki peran strategis di kawasan barat Indonesia. (ak)

Follow WhatsApp Channel sumbarpro.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Inflasi Sumbar September 2025 Capai 4,22 Persen, Sektor Pangan dan Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama
Tingkat Hunian Hotel di Sumbar Turun Jadi 44,18 Persen, Wisata Melemah?
NTP Sumbar September 2025 Turun, Petani Kian Tertekan
Impor Sumbar Melejit 7,56 Persen, Singapura dan Malaysia Dominasi Pasokan
Ekspor Sumbar Melejit 36 Persen, India Jadi Tujuan Utama Sepanjang 2025
Kereta Api Sumbar Lesu di Penumpang, Namun Angkut Barang Melejit 50 Persen!
Ekspor Sumbar Meningkat Tajam, Impor Anjlok pada Agustus 2025
Harga Pangan Sumbar Hari Ini, Minggu 5 Oktober 2025: Cabai Merah Masih Tinggi
Intisari Berita: BPS Sumbar mencatat aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan Teluk Bayur, Muaro, dan Air Bangis pada Agustus 2025 masih lesu. Volume barang turun dibanding tahun lalu.

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:53 WIB

Inflasi Sumbar September 2025 Capai 4,22 Persen, Sektor Pangan dan Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:34 WIB

Tingkat Hunian Hotel di Sumbar Turun Jadi 44,18 Persen, Wisata Melemah?

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:24 WIB

NTP Sumbar September 2025 Turun, Petani Kian Tertekan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:13 WIB

Impor Sumbar Melejit 7,56 Persen, Singapura dan Malaysia Dominasi Pasokan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:04 WIB

Ekspor Sumbar Melejit 36 Persen, India Jadi Tujuan Utama Sepanjang 2025

Berita Terbaru

Petugas AVSEC Bandara Internasional Minangkabau menggagalkan penyelundupan 7 kg ganja kering tujuan Jakarta. Paket dikirim dari Batusangkar lewat jasa ekspedisi J&T Express. (Ist.)

Hukum & Kriminal

Penyelundupan Ganja 7 Kg di BIM, Polisi Buru Jaringan Lintas Provinsi

Minggu, 12 Okt 2025 - 14:28 WIB