Mental Merusak Ancam Proyek Infrastruktur Sumbar, Kenapa Fasilitas Publik Jadi Sasaran Kejahatan?

Jumat, 19 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

Sumbarpro – Tol Padang–Sicincin sejatinya dibangun untuk memperlancar arus barang dan penumpang, sekaligus menjadi simbol kemajuan Sumatera Barat.

Namun, kebanggaan itu tercoreng oleh aksi pencurian perangkat pengaman dan pelemparan batu ke kendaraan.

Perbuatan ini tak bisa lagi disebut sekadar vandalisme. Ia sudah masuk kategori tindak kriminal yang membahayakan keselamatan jiwa.

Mencuri baut pengaman dan melempar batu ke arah mobil melaju kencang adalah perbuatan yang dapat memicu kecelakaan maut, merugikan secara materi, dan mengancam nyawa pengendara.

Dengan demikian, tindakannya harus dipandang sebagai kejahatan serius, bukan sekadar merusak fasilitas umum.

Baca Juga:  UMKM Sumbar Butuh Pasar, Modal, dan Proteksi, Bukan Hanya Konsultasi Gratis

Polisi memang telah meningkatkan patroli dan menyatakan akan menindak tegas pelaku. Namun penegakan hukum harus diiringi dengan klasifikasi yang jelas.

Pelaku pencurian perangkat tol harus dijerat dengan pasal pencurian, sedangkan pelempar batu ke kendaraan bisa dikenakan pasal percobaan pembunuhan atau penganiayaan berat. Hukum harus ditegakkan dengan tegas. Jika tidak, aksi serupa akan terus berulang.

Di sisi lain, kasus ini juga mencerminkan lemahnya kesadaran kolektif dalam menjaga fasilitas bersama. Infrastruktur publik yang dibangun dengan uang rakyat seharusnya diperlakukan sebagai milik bersama, bukan sasaran tangan jahil.

Rendahnya rasa kepemilikan masyarakat terhadap ruang publik hanya akan membuat fasilitas baru berumur pendek.

Baca Juga:  Penyelundupan Ganja 7 Kg di BIM, Polisi Buru Jaringan Lintas Provinsi

Solusinya tidak cukup dengan menambah kamera pengawas dan patroli rutin. Harus ada pendekatan menyeluruh. Penegakan hukum yang keras untuk memberi efek jera, edukasi publik agar memahami konsekuensi perbuatannya, dan pelibatan komunitas lokal dalam menjaga fasilitas di sekitarnya.

Kita boleh membanggakan tol sebagai infrastruktur modern. Namun jika perilaku warganya masih bermental merusak, maka wajah yang tampil bukanlah kemajuan, melainkan kriminalitas.

Saatnya menanganinya dengan cara yang sepadan dan hukuman yang setimpal. Sebab, membangun jalan tol butuh waktu bertahun-tahun, sementara merusaknya cukup dalam sekejap. *

Follow WhatsApp Channel sumbarpro.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kekayaan Alam Bukan untuk Segelintir Orang
Seleksi Pejabat dan Pertaruhan Integritas Birokrasi
Lebah Muda dan Kepahlawanan Sosial di Era Krisis
UMKM Sumbar Butuh Pasar, Modal, dan Proteksi, Bukan Hanya Konsultasi Gratis
Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh, Tambang Ilegal Terus Picu Bencana di Sumbar
Jangan Biarkan Gambir Pessel Mati Suri
Pelabuhan Teluk Tapang Dua Dekade Tak Kunjung Rampung, Ada Apa?
Ketika Konten Kreator Mencoreng Arang di Wajah Ranah Minang

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 22:12 WIB

Kekayaan Alam Bukan untuk Segelintir Orang

Kamis, 25 September 2025 - 22:37 WIB

Seleksi Pejabat dan Pertaruhan Integritas Birokrasi

Rabu, 24 September 2025 - 22:31 WIB

Lebah Muda dan Kepahlawanan Sosial di Era Krisis

Selasa, 23 September 2025 - 21:53 WIB

UMKM Sumbar Butuh Pasar, Modal, dan Proteksi, Bukan Hanya Konsultasi Gratis

Senin, 22 September 2025 - 21:59 WIB

Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh, Tambang Ilegal Terus Picu Bencana di Sumbar

Berita Terbaru

Petugas AVSEC Bandara Internasional Minangkabau menggagalkan penyelundupan 7 kg ganja kering tujuan Jakarta. Paket dikirim dari Batusangkar lewat jasa ekspedisi J&T Express. (Ist.)

Hukum & Kriminal

Penyelundupan Ganja 7 Kg di BIM, Polisi Buru Jaringan Lintas Provinsi

Minggu, 12 Okt 2025 - 14:28 WIB