Sumbarpro – Bupati Agam menghentikan sementara operasional dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nagari Kampuang Tangah, Lubuk Basung, usai temuan kasus dugaan keracunan yang menimpa sejumlah pelajar, Rabu malam (1/10/2025).
Keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan masyarakat sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari pihak terkait.
“Karena SLHS belum ada, setelah ada baru kita lanjutkan. Khusus untuk kasus ini, saya memutuskan untuk menyetop sampai ada kejelasan setelah rapat dengan BGN besok,” ujar Bupati Agam di Lubuk Basung.
Ia menegaskan penutupan dapur MBG bersifat sementara. Langkah ini dilakukan agar masyarakat tidak lagi cemas dengan keamanan pangan yang beredar.
“Dapur MBG ditutup sementara waktu. Ini masyarakat saya di Agam, tentu keselamatan mereka yang utama,” tegasnya.
Bupati menambahkan, pihaknya juga tengah melakukan pelacakan terhadap sumber masalah. “Sembari kita mentracking persoalan, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah pelajar yang diduga menjadi korban keracunan masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung. Pemerintah Kabupaten Agam bersama instansi terkait terus memantau perkembangan kasus tersebut.
Sebelumnya, puluhan siswa di Agam mengalami indikasi keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hingga Rabu malam (1/10), tercatat sebanyak 50 orang telah mendapatkan perawatan medis.
Rinciannya, 36 orang berasal dari Manggopoh, 11 orang masih dirawat di RSUD Lubuk Basung, serta 3 orang menjalani perawatan di RSIA Riski Bunda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Agam, Mhd. Lutfi, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, pemerintah daerah bersama tim medis dan Satgas tengah melakukan penanganan intensif terhadap para korban.
“Tim juga sedang menelusuri penyebab pasti kejadian ini. Kami pastikan penanganan dilakukan secara cepat dan terpadu,” ujar Mhd. Lutfi. (edt)