Masyarakat kini bisa melaporkan dugaan masalah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui hotline resmi Badan Gizi Nasional.
Sumbarpro – Badan Gizi Nasional (BGN) resmi meluncurkan saluran pengaduan atau hotline bagi masyarakat terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Layanan ini diharapkan mampu memperkuat pengawasan publik terhadap program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting agar MBG berjalan transparan dan tepat sasaran.
“Kami ingin pelaksanaan MBG berjalan transparan dan berkualitas. Karena itu, masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aduan maupun masukan,” ujar Nanik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Menurutnya, partisipasi publik akan membantu pemerintah menindaklanjuti setiap temuan di lapangan dengan lebih cepat.
Dua Nomor Hotline Disiapkan
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menjelaskan hotline ini sudah beroperasi sejak Kamis (25/9/2025).
“Untuk memudahkan, kami menyediakan dua nomor yang bisa dihubungi, yakni 088293800268 (Operator 1) dan 088293800376 (Operator 2). Setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku,” kata Hida.
Selain menerima aduan, hotline ini juga berfungsi sebagai pusat informasi.
Masyarakat dapat menghubungi layanan tersebut untuk menanyakan teknis program, mekanisme distribusi pangan, hingga standar kualitas pangan yang digunakan.
Menurut Hida, transparansi dan partisipasi publik menjadi kunci keberhasilan MBG, tidak hanya untuk meningkatkan gizi anak Indonesia, tetapi juga dalam memberdayakan UMKM lokal sebagai penyedia bahan pangan.
Peluncuran hotline ini dilakukan di tengah sorotan publik terkait kasus keracunan anak sekolah pascakonsumsi menu MBG.
Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat, hingga pertengahan September 2025, sedikitnya 5.360 anak mengalami keracunan sejak program resmi berjalan pada 6 Januari 2025.
“Sejak MBG diluncurkan, korban keracunan terus bertambah. Pemantauan JPPI mencatat, tak kurang dari 5.360 anak mengalami keracunan akibat program ini,” demikian pernyataan JPPI dalam siaran pers, Kamis (18/9/2025).
Organisasi ini juga menilai jumlah kasus sesungguhnya bisa lebih besar, mengingat ada indikasi sejumlah sekolah, pemerintah daerah, maupun aparat memilih menutupi insiden tersebut.
Prabowo Akan Panggil Kepala BGN
Maraknya kasus keracunan siswa membuat Presiden Prabowo Subianto turun tangan.
Ia menegaskan akan segera memanggil Kepala BGN, Dadan Hindayana, untuk dimintai penjelasan.
“Saya baru dari luar negeri tujuh hari. Saya monitor ada perkembangan [isu MBG] itu,” kata Prabowo usai tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Prabowo memastikan pemanggilan Kepala BGN dilakukan dalam waktu dekat guna membahas langkah evaluasi serta perbaikan program MBG agar lebih aman dan tepat sasaran. (edt)