Padang Pariaman, Sumbarpro — Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, Zulkhalisman, memastikan seekor anjing rabies yang menyerang warga pada Rabu (20/8/2025) telah dimusnahkan.
Pernyataan ini disampaikan di ruang kerjanya pada Selasa (26/8/2025).
Anjing Rabies Serang 10 Warga Padang Pariaman
Menurut Zulkhalisman, anjing yang terjangkit rabies umumnya mengalami gangguan otak sehingga cenderung berkeliaran dan menyerang makhluk hidup di sekitarnya.
“Anjing yang diduga terserang rabies itu cuma satu ekor, dan anjing inilah yang menyerang warga setempat. Apa yang ditemuinya, baik hewan maupun manusia, akan diserang,” jelasnya.
Pada hari pertama, anjing tersebut menggigit 8 orang warga, lalu keesokan harinya kembali menggigit 2 orang warga sehingga total korban mencapai 10 orang.
Korban Gigitan Mendapatkan Penanganan Medis
“Selanjutnya warga yang digigit dibawa ke Puskesmas untuk mendapat penanganan. Satu orang korban mengalami luka cukup serius di bagian ujung jari hingga putus, sehingga harus dirawat intensif di RSUD Parit Malintang,” ungkap Zulkhalisman.
Sementara itu, 9 korban lainnya mendapatkan penanganan medis berupa perawatan luka dan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Hewan peliharaan warga seperti anjing dan kucing juga mendapat vaksinasi untuk mencegah penularan.
Namun, hewan liar seperti anjing jalanan, kera, dan kucing liar belum sepenuhnya terjangkau karena keterbatasan tenaga kesehatan hewan.
Vaksinasi Hewan dan Sosialisasi Pencegahan Rabies
Dinas Peternakan Padang Pariaman mencatat sudah dilakukan vaksinasi pada 257 ekor anjing dan kucing peliharaan, disertai sosialisasi cara penanganan dan pencegahan rabies pada Jumat (22/8/2025).
“Bagi orang yang digigit, diberikan suntikan vaksin rabies pertama, lalu dua kali lagi dengan jarak satu minggu. Jadi totalnya tiga kali suntikan secara bertahap,” tambahnya.
Keterbatasan Stok Vaksin Rabies
Zulkhalisman juga menjelaskan keterbatasan vaksin anti rabies untuk hewan.
Saat ini, Dinas Peternakan hanya mendapat alokasi 2.000 dosis vaksin dari Pemprov Sumbar, yang kini hampir habis akibat kasus terbaru ini.
“Kami sudah mengusulkan tambahan ke provinsi. Sedangkan VAR untuk manusia masih tersedia di Dinas Kesehatan,” jelasnya. (edt)
Discussion about this post