2
Padang, Sumbarpro — Setelah sekian lama berdiam di lembaran sejarah, ‘Harimau Kuranji’ kini bersiap kembali mengaum. Usulan untuk menetapkan hari peringatan Harimau Kuranji sebagai penghargaan terhadap perjuangan tokoh-tokoh masyarakat Kuranji, Kota Padang, mulai menggeliat dan mendapat dukungan luas.
Momen silaturahmi dan halal bihalal masyarakat Kuranji yang digagas Wakil Ketua DPRD Sumbar, Eviyandri Dt Rajo Budiman, Senin (14/4), menjadi panggung awal dalam menyalakan semangat kolektif ini.
Dalam pertemuan itu, sejumlah tokoh menyuarakan keresahan yang sudah lama terpendam. Mengapa sejarah perjuangan Harimau Kuranji yang tak sedikit berkontribusi dalam pemerintahan dan kemerdekaan, justru belum mendapat tempat terhormat dalam kalender peringatan daerah?
“Kalau Situjuh bisa dapat hari peringatan resmi, masa Kuranji cuma jadi catatan kaki?” tukas Sutan Gajah, salah satu tokoh masyarakat Kuranji.
“Tokoh-tokoh Harimau Kuranji itu bukan hanya gagah di masa lalu, tapi juga meletakkan fondasi kuat bagi pemerintahan daerah setelah kemerdekaan.”
Tokoh lain, Marzuki Onmar, mengingatkan bahwa ide tanpa tim kerja hanya akan menjadi nostalgia manis tanpa ujung.
“Kita harus bentuk tim khusus. Jangan biarkan semangat ini tersendat. Harus ada kajian sejarah, langkah konkret, dan pengawalan serius,” ujarnya.
Nada serupa juga datang dari DPRD Kota Padang. Mastilizal Aye, yang juga putra Kuranji, menyarankan agar perjuangan Harimau Kuranji didokumentasikan secara ilmiah.
“Kita perlu buku sejarah, film dokumenter, dan narasi resmi. Libatkan profesor sejarah. Jangan sampai ini jadi legenda lisan maknanya semakin mengabur,” ujarnya.
Ia menegaskan, anggota DPRD dari dapil Kuranji siap memperjuangkan anggaran untuk mendukung realisasi Hari Harimau Kuranji, termasuk untuk kegiatan dokumentasi.
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Eviyandri, merespons hal itu. Menurutnya, inisiatif ini bukan sekadar romantisme sejarah, tapi juga langkah strategis memperkuat identitas budaya dan edukasi generasi muda.
“Kita harus pilih tanggal dengan nilai historis yang kuat. Bukan asal tempel di kalender, tapi benar-benar mencerminkan semangat perjuangan Harimau Kuranji,” katanya, sembari berjanji akan mengawal usulan ini di parlemen provinsi. (fai)