Unand Kembali Kukuhkan Enam Guru Besar dari Tiga Fakultas 

Sabtu, 23 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

PADANG-Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan enam Guru Besar Tetap dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta satu dari Fakultas Ilmu Budaya, Sabtu (23/8/2025) di Convetion Hall Unand Limau Manis.

Wakil Rektor I Unand, Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng menyampaikan pengukuhan guru besar merupakan pengakuan atas kontribusi panjang para guru besar di bidang masing-masing. Khususnya, peran guru besar tidak hanya sebagai pendidik, namun juga sebagai agen inovasi masa depan.

“Pada era dunia yang berkembang pesat, peran guru besar sangat penting untuk menghadapi era global. Apalagi hasil riset serta pemanfaatan buku-buku ilmiah karya dosen dapat menjadi literatur nasional yang dapat diakses publik,” ujarnya.

Sebagai informasi Guru Besar Tetap yang dikukuhkan yakni, Prof Dr Henny Herwina, Prof Dr Dra Zilfa, M.S, Prof Dr Suryati, M.Si, Prof Dr Armaini, M.S, Prof Dr Dodi Devianto, M.Sc, Prof Dr Drs Anthoni Agustien, M.S dan Prof Yenny Narny, S.S, M.A, Ph.D.

Salah satu guru besar yang dikukuhkan, Prof Dr Henny Herwina menyoroti pentingnya keberadaan serangga dalam keseimbangan alam dan ketahanan pangan. Apalagi, jumlah serangga merupakan hewan dengan kelompok terbesar paling beragam di muka bumi  jumlahnya lebih dari satu juta spesies.

Prof Dr Henny Herwina menekankan meskipun serangga kerap dianggap hama, namun peran mereka sebagai penyerbuk sangat vital bagi kelangsungan tanaman dan ketersediaan pangan. Terlebih 90 persen proses penyerbukan pada tumbuhan dibantu oleh serangga, maka jika populasi serangga terganggu atau mengalami kepunahan, maka ancaman krisis pangan dapat menjadi kenyataan.

“Kami berharap keberadaan serangga kedepannya dapat dikelola secara berkelanjutan tanpa merusak habitat alami. Salah satunya dengan mengubah cara pandang terhadap serangga yang dianggap musuh mesti menjadi mitra, dari hama menjadi harapan untuk modal masa depan dan memecahkan permasalahan ekonomi manusia,” kata Prof Dr Henny Herwina.(Naldi)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

MAN Sawahlunto Lepas 18 Siswa Ikuti Olimpiade Madrasah Indonesia 2025
Unand Angkat Bicara Soal Kasus Dugaan Korupsi Alat Laboratorium
Minta Maaf, Menag Jelaskan Upaya Pemerintah Sejahterakan Guru
SMA Garuda Dibangun di Padang Pariaman, Tarok City Jadi Pusat Pendidikan Baru
Produksi Lebih Efisien, IKM LIVCO Pariaman Dapat Sentuhan Redesain dari Dosen Politeknik ATI Padang
MAN 3 Padang Gelar LDKS 2025, Cetak Pemimpin Muda Visioner dan Berjiwa Sosial
Borong Medali di Ajang Olimpiade Kemerdekaan 2025, MAN Kota Sawahlunto Harumkan Nama Daerah
MAN Kota Sawahlunto Borong Medali di Olimpiade Siswa Nasional Kemerdekaan 2025

Berita Terkait

Minggu, 7 September 2025 - 10:08

MAN Sawahlunto Lepas 18 Siswa Ikuti Olimpiade Madrasah Indonesia 2025

Sabtu, 6 September 2025 - 10:53

Unand Angkat Bicara Soal Kasus Dugaan Korupsi Alat Laboratorium

Rabu, 3 September 2025 - 23:37

Minta Maaf, Menag Jelaskan Upaya Pemerintah Sejahterakan Guru

Rabu, 3 September 2025 - 12:05

SMA Garuda Dibangun di Padang Pariaman, Tarok City Jadi Pusat Pendidikan Baru

Selasa, 2 September 2025 - 21:40

Produksi Lebih Efisien, IKM LIVCO Pariaman Dapat Sentuhan Redesain dari Dosen Politeknik ATI Padang

Berita Terbaru

Harga cabai merah keriting di pasar tradisional Sumatera Barat, melonjak Rp95.000/kg, Rabu, 10 September 2025.

Ekonomi Bisnis

Harga Cabai kian Pedas, Tembus Rp95 Ribu per Kilogram

Rabu, 10 Sep 2025 - 14:48

Reses di SMPN 4, Osman Ayub Serap Aspirasi Terkait Sanitasi

Kabar Sumbar

Reses di SMPN 4, Osman Ayub Serap Aspirasi Terkait Sanitasi

Selasa, 9 Sep 2025 - 22:07