Jakarta, Sumbarpro –
PSSI melalui Divisi Member Development menggelar Member Development Club Administrator Workshop pada tanggal 3-6 September 2025 di Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi, didampingi oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Rudi Yulianto.
Workshop tahunan ini diikuti oleh para perwakilan klub peserta BRI Super League, Pegadaian Championship League, dan I League, dengan fokus pembahasan terkait administrasi klub, penggunaan Sistem Informasi dan Administrasi PSSI (SIAP), registrasi pemain, hingga penyelesaian sengketa melalui National Dispute Resolution Chamber (NDRC).
Dalam sambutannya, Yunus Nusi menegaskan bahwa administrator klub memiliki peran yang sangat vital dalam keberlangsungan sebuah klub.
“Selama klub itu ada, selama itu pula rekan-rekan sebagai admin harus ada di dalamnya. Karena semua data klub, mulai dari pemain, ofisial, pelatih, manajer, hingga aset klub, tersentralisasi di sistem (laptop/device) milik admin. Bahkan yang tidak diketahui manajer maupun owner, justru ada di tangan admin. Artinya, rekan-rekan adalah orang yang terpercaya di klub,” ujar Yunus dalam acara pembukaan, 3 September 2025.
Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan kepercayaan klub terhadap administrator agar tidak terjadi pergantian yang terlalu sering, karena hal ini bisa merugikan klub.
Dalam hal ini, Yunus mencontohkan Sriwijaya FC yang memiliki administrator yang setia mendampingi klub sejak lama.
“Saya berharap ke depan, klub bisa lebih menjaga dan memberikan kepercayaan kepada adminnya. Jangan sampai setiap musim selalu orang baru. Klub akan rugi besar bila admin yang sudah paham proses TMS (Transfer Matching System) dan regulasi justru tidak dipertahankan,” tegasnya.
Selain itu, Yunus mengingatkan pentingnya komunikasi antara admin dengan manajer maupun owner klub. Menurutnya, seringkali terjadi masalah karena manajer tidak memahami prosedur administrasi, yang kemudian berujung pada sanksi dari FIFA, AFC, maupun PSSI terkait kontrak pemain dan pelatih.
“Banyak hal yang kami alami, ketika klub menyepelekan pembayaran gaji pemain atau pelatih, ujungnya sampai ke NDRC. Jika pemain asing, mereka akan membawa ke jalur hukum internasional. Karena itu, peran admin sangat penting untuk memastikan klub berjalan sesuai aturan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Member Development Club Administrator Workshop di tahun ini diharapkan dapat terus memperkuat profesionalisme administrator klub serta menyamakan pemahaman antara PSSI, I League, dan klub dalam tata kelola sepakbola nasional.
(ak/*)