Lebaran, Pinjol, dan Dompet yang Menangis

Ilustrasi.

Padang, SumbarproLebaran sudah di depan mata, dan seperti biasa, bukan hanya harga kebutuhan pokok yang melambung, tetapi juga nafsu belanja masyarakat. Apes bagi mereka yang gajinya pas-pasan.

Pilihannya cuma dua, menahan diri atau berkawan akrab dengan pinjaman online alias pinjol. Dan sepertinya, banyak yang memilih opsi kedua.

Ketua Bidang Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah menyebut, tren pinjaman jelang Lebaran terus meningkat.

“Kami optimistis, selama Ramadan hingga Lebaran, penyaluran pinjaman akan naik sekitar 10 hingga 11 persen,” ujarnya dengan nada penuh harapan, Rabu (26/3/2025), meski bagi sebagian orang ini lebih terdengar seperti alarm bahaya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengonfirmasi fenomena ini. Pada Maret 2023, total penyaluran pinjol mencapai Rp19,73 triliun, naik 8,4 persen dibanding bulan sebelumnya.

Setahun berselang, angka itu bertambah menjadi Rp22,76 triliun pada Maret 2024, atau naik 8,9 persen dari Februari. Artinya, makin dekat Lebaran, makin banyak orang yang rela berutang demi merayakan hari kemenangan.

Ketua Umum AFPI, Entjik S Djafar mengungkapkan, kemudahan akses menjadi alasan utama tingginya minat masyarakat terhadap pinjol. Dari kebutuhan Tunjangan Hari Raya (THR), biaya mudik, hingga belanja baju baru, semua bisa diselesaikan dengan beberapa kali klik di aplikasi smartphone.

Bank pun ikut kecipratan untung, dengan pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,30 persen (yoy) pada Februari 2025.

Namun, di balik euforia belanja Lebaran, ada bom waktu yang siap meledak. Kuseryansyah mengingatkan bahwa pinjol ilegal masih menjadi ancaman serius.

“Banyak yang tergiur karena pencairannya cepat dan syaratnya mudah. Tapi risikonya bunga mencekik, biaya layanan tinggi, dan ujung-ujungnya bikin konsumen merana,” katanya, seperti dikutip dari inilah.com.

Jadi, sebelum kalap berbelanja dan menjadikan pinjol sebagai sahabat karib, ada baiknya berpikir ulang. Lebaran memang hanya setahun sekali, tapi cicilan dan tagihan bisa menghantui sepanjang tahun. (ilc)

Related posts

Pegadaian Salurkan Bantuan Rp86 Juta untuk Rehabilitasi Dam Irigasi di Tanah Datar

Muhammadiyah Masuk 4 Besar Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia dengan Aset Rp460 Triliun

Kios di Fase VII Banyak Kosong, PKL Tetap Nekat Berjualan di Badan Jalan