Beranda / Kabar Sumbar / HF Radar Tsunami akan Dipasang di Pantai Pariaman

HF Radar Tsunami akan Dipasang di Pantai Pariaman

by Redaksi
A+A-
Reset
HF Radar Tsunami akan Dipasang di Pantai Pariaman

11

PARIAMAN, KP – Wali Kota Pariaman Yota Balad bersama Kepala BMKG Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Suaidi, meninjau lokasi penempatan alat High-Frequency (HF) Radar tsunami di Pantai Taman Anas Malik, Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, Minggu (15/6). Peninjauan ini turut didampingi kepala OPD dan camat se-Kota Pariaman.

HF Radar merupakan sistem radar frekuensi tinggi (antara 3–30 MHz) yang digunakan untuk memantau kecepatan dan arah arus permukaan laut serta medan gelombang secara real-time. Teknologi ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana, terutama tsunami.

“Lokasi pemasangan HF Radar ini sangat strategis, mengingat Kota Pariaman berada di zona rawan bencana. Alat ini bukan hanya penting untuk antisipasi tsunami, tetapi juga bermanfaat bagi nelayan untuk mendeteksi keberadaan ikan,” ujar Wako Yota.

Ia menjelaskan, area seluas 300 meter ke kiri dan kanan, serta 30 meter ke belakang dari titik pemasangan alat, akan dikosongkan dari aktivitas pedagang. “Kami sudah berkoordinasi dengan pedagang. Ini bukan penggusuran, tapi langkah preventif demi keselamatan bersama,” tegasnya.

Yota juga mengungkapkan bahwa di Sumatera Barat, HF Radar hanya dipasang di dua lokasi, yakni di Kota Padang (Masjid Al-Hakim) dan Kota Pariaman. Ia berharap masyarakat mendukung penuh pemasangan alat ini dan mendorong BMKG untuk turut memasang sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di Kota Pariaman. “Dengan posisi kita yang berada di zona megathrust Siberut, keberadaan EWS sangat mendesak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Sumbar, Suaidi, menjelaskan bahwa HF Radar berguna untuk memantau pergerakan tsunami. “Alat ini dapat memberikan peringatan sekitar 30 detik sebelum gempa besar terjadi,” jelasnya.

Menurutnya, alat ini juga mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya nelayan, dengan memberikan informasi lokasi gerombolan ikan secara akurat.

“HF Radar ini merupakan bantuan dari Pemerintah Prancis, diproduksi di Jerman, dan akan dipasang secara teknis pada Februari 2026. Namun persiapan lokasi dimulai Agustus 2025. Sedangkan EWS akan dipasang dalam minggu ini, salah satunya di Kantor Wali Kota Pariaman,” tambahnya.

Setelah pemasangan, BMKG akan melakukan sosialisasi kepada nelayan dan pemangku kepentingan agar teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, Adek Filardi merespon positif adanya rencana pembangunan Alat Pendeteksi Tsunami atau High Frekuensi Radar (HFR) di Kota Pariaman tepatnya di Taman Anas Malik ini.

Adek Filardi menyebutkan, hal ini dirasa sangatlah penting agar masyarakat mengetahui kapan terjadi gempa. “Ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat dari kekhawatiran kita terhadap isu megatrust yang berpotensi di wilayah pesisir pantai Sumatera Barat, karena ini masalah keselamatan kita semua ,” imbuhnya.

Mewakili masyarakat Kelurahan Lohong, Wakil Ketua KAN Kanagarian Pasar ini juga berharap dengan adanya alat HFR ini bangunan yang dibuat nanti juga tidak merusak kawasan wisata pesisir pantai, karena majunya ekonomi masyarakat Kota Pariaman itu dari sektor pariwisata. (mas)

©2025 – Sumbarpro, a media company

All Right Reserved