Gubernur Mahyeldi Sampaikan Belasungkawa

Gubernur Mahyeldi Sampaikan Belasungkawa

11

Padang, Sumbarpro — Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) yang menewaskan 12 penumpang, di dekat Terminal Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Selasa pagi (6/5).

“Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan korban berjalan dengan baik dan kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Mahyeldi.

Ia juga mengimbau penyedia jasa transportasi umum agar lebih memperhatikan aspek keselamatan kendaraan. Kepada Dinas Perhubungan Sumbar dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Mahyeldi meminta peningkatan pengawasan kelayakan armada.

“Kelayakan armada harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Bus ALS dengan rute Medan–Jakarta itu mengalami kecelakaan saat melaju dari arah Bukittinggi menuju Padang Panjang. Dugaan awal menyebutkan kendaraan mengalami kegagalan rem hingga terguling di tikungan menurun. Data sementara menyebutkan, kecelakaan tersebut mengakibatkan 12 penumpang meninggal dunia, sementara 22 lainnya mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

DPRD Sumbar Desak Investigasi

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Sumbar, Muzli M. Nur, turut menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan Bus ALS. Muzli mendesak dilakukan investigasi menyeluruh serta pertanggungjawaban penuh dari pihak perusahaan jasa transportasi. Ia juga menekankan pentingnya pemberian santunan kepada korban dan keluarga.

“Tak ada bandingannya dengan nyawa yang telah hilang. Namun, kejadian ini tetap harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Menurut Muzli, keselamatan penumpang merupakan tanggung jawab mutlak perusahaan transportasi. Ia meminta evaluasi menyeluruh terhadap kondisi armada dan kesiapan awak bus.

Dinas Perhubungan dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah Sumbar juga diminta meningkatkan pengawasan terhadap kelayakan kendaraan, terutama pada angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).

“Setiap kendaraan penumpang harus dipastikan dalam kondisi prima, termasuk kesiapan fisik pengemudi dan kru. Ini menyangkut nyawa manusia,” tegasnya.

Ia menilai peristiwa ini sebagai momentum perbaikan sistem pengawasan dan keselamatan transportasi darat di Sumbar. (fai/mas)

Related posts

Maigus Nasir: Munas APEKSI Momentum Perkuat Sinergi Antarkota

Kebakaran Hebat Hanguskan Gedung FKM Unand di Jati, Kerugian Capai Rp4 Miliar

Anak Sulung Jadi Tulang Punggung Enam Bersaudara