12
Padang, Sumbarpro — Forum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat (Sumbar) mengecam aksi penyegelan Kantor Sekretariat KONI Sumbar yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan insan olahraga. Mereka menilai tindakan itu mencoreng semangat patriotisme dan sportifitas dunia olahraga Ranah Minang.
Ketua KONI Kota Solok yang juga Ketua Forum KONI Kabupaten/Kota se-Sumbar, Rudi Horizon, menyebutkan bahwa aksi penyegelan tersebut mencederai marwah organisasi olahraga daerah.
“Tindakan itu tidak mencerminkan semangat sportifitas. Justru merusak citra dan semangat pembinaan olahraga di Sumatera Barat,” ujar Rudi dalam pertemuan Forum KONI Kabupaten/Kota di Kota Padang, Jumat (1/8).
Dalam pertemuan yang dihadiri sembilan perwakilan dari 16 KONI kabupaten/kota itu, seluruh peserta sepakat memberikan dukungan penuh kepada kepengurusan KONI Sumbar di bawah kepemimpinan Ronny Pahlawan.
Rudi menegaskan bahwa forum mendukung langkah hukum yang diambil KONI Sumbar dengan melaporkan kejadian penyegelan tersebut ke Polda Sumbar. Forum juga menyatakan akan ikut mengawal proses hukum hingga tuntas.
“Kami menolak keras aksi penyegelan. Kami mendukung sepenuhnya langkah KONI Sumbar untuk menempuh jalur hukum,” tegas Rudi, mantan Ketua KONI Kabupaten Solok dua periode.
Senada, Ketua KONI Kota Padang, Yusra, menyebut tindakan penyegelan sebagai bentuk pelecehan terhadap insan olahraga Sumbar. “Kami sangat kecewa. Ini mencederai martabat atlet, pelatih, dan semua pejuang olahraga di Sumatera Barat,” kata Yusra.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Sawahlunto, Jhon Reflita, menyebut aksi tersebut sebagai tindakan yang tidak beradab dan harus diproses secara hukum. “Ini sudah masuk kategori tindakan barbar. Kalau semua bisa berlaku semena-mena, untuk apa kita punya AD/ART?” ujar Jhon dengan nada tegas.
Ketua KONI Kabupaten Solok, Doni Zulkifli, turut menyuarakan keprihatinannya. Menurutnya, konflik internal dengan cara anarkis bisa berdampak serius terhadap psikologi pelaku olahraga di daerah. “Ini bukan sekadar konflik struktural, tapi bisa memukul mental para patriot olahraga yang selama ini berjuang membesarkan nama daerah,” ucapnya.
Dalam pernyataan bersama, seluruh perwakilan forum menegaskan bahwa mereka tidak sedang membahas Musyawarah Provinsi (Musprov) atau pemilihan ketua baru KONI Sumbar. “Kami berdiri di sini bukan untuk membahas Musprov. Ini murni soal penolakan terhadap tindakan anarkis dan pembelaan terhadap legalitas kepengurusan KONI Sumbar periode 2021–2025,” ujar Doni.
“Silakan jika ingin menyampaikan mosi tidak percaya. Namun jangan dengan cara yang mencederai etika, apalagi melanggar hukum,” tambahnya. (fai)