15
Padang, Sumbarpro — Sebanyak 73 pengurus koperasi dari Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman mengikuti pelatihan penyusunan laporan keuangan berbasis digital, yang digelar 21–24 Mei 2024 di salah satu resor di Kota Padang.
Kegiatan ini difasilitasi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat melalui pokok-pokok pikiran (pokir) Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Endarmy.
Pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas pengurus koperasi agar mampu mengelola keuangan secara profesional, transparan, dan digital. Para peserta merupakan koperasi binaan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopimda) dan menunjukkan antusiasme tinggi selama pelatihan.
Endarmy, yang juga menjabat Ketua Dekopimda Kabupaten Padang Pariaman, menekankan pentingnya membangun koperasi dari tingkat nagari sebagai fondasi ekonomi rakyat. Ia mendukung pendirian Koperasi Merah Putih, namun mengingatkan agar koperasi berbasis masyarakat tetap diperkuat.
“Silakan dirikan Koperasi Merah Putih di tiap nagari, tapi koperasi masyarakat jangan diabaikan. Keduanya harus tumbuh bersama agar rakyat tidak bergantung pada satu model,” tegas Endarmy.
Ia juga menekankan bahwa pendiri Koperasi Merah Putih harus berasal dari masyarakat aktif, bukan aparatur nagari, dan pengurus inti sebaiknya memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 guna menunjang profesionalisme pengelolaan koperasi.
Untuk koperasi simpan pinjam, Endarmy menyarankan sistem bunga ringan sebesar 1 persen per bulan dengan kesepakatan antaranggota, serta seleksi anggota secara ketat. Ia juga mendorong pembentukan subunit koperasi sesuai bidang usaha agar lebih fokus dan efisien.
“Koperasi harus jadi solusi ekonomi rakyat, bukan hanya formalitas. Profesionalisme dan keberpihakan pada anggota adalah kuncinya,” imbuhnya.
Pelatihan berlangsung interaktif. Peserta banyak bertanya seputar syarat pendirian koperasi, revisi akta, hingga pengelolaan keuangan digital. Salah satu peserta mempertanyakan langkah jika ada pengurus koperasi yang tidak lagi aktif.
Nurlinda, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, menyatakan pihaknya siap memberikan pembinaan dan pendampingan administratif agar koperasi tetap sehat dan berdaya saing.
Sementara itu, peserta bernama Zal menanyakan bagaimana koperasi konvensional bisa bermitra dengan Koperasi Merah Putih. Menanggapi hal tersebut, Endarmy mendorong Dekopimda menginisiasi audiensi dengan Bupati Padang Pariaman guna menyinergikan koperasi lokal dengan program Koperasi Merah Putih. “Kita harus satukan kekuatan. Koperasi Merah Putih bisa jadi motor penggerak, sedangkan koperasi yang sudah berjalan diperkuat lewat sinergi,” ujarnya.
Endarmy berharap, melalui pelatihan dan sinergi berkelanjutan, koperasi di Sumbar benar-benar menjadi fondasi ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan. (fai)