18
PADANG— Suasana warung kopi di Jalan Jeruk Raya Belimbing, Kuranji, Sabtu (21/6/2025) terasa berbeda. Di antara deretan kursi plastik yang berjejer ikut duduk Wali Kota Padang, Fadly Amran yang berbaur dengan warga pengunjung kedai kopi lain.
Kehadiran orang nomor satu Kota Padang itu ke Belimbing memang berbeda dari biasa. Dia datang bukan dalam rangka memberikan sambutan untuk sebuah kegiatan, kedatangannya adalah untuk menyerap langsung aspirasi warga.
Kesempatan itu pun benar-benar dimanfaatkan warga untuk menyampaikan sejumlah persoalan, mulai dari jalan rusak, drainase tersumbat, sampah, dan banjir yang kerap menghambat aktivitas warga.
Setiap masukan dan aspirasi warga itu pun senantiasa dicatat Wako Fadly Amran untuk kemudian ditindaklanjuti.
Wako Fadly Amran menyebut, dengan turun langsung menemui warga dia bisa mendapatkan aspirasi yang lebih jujur.

“Saya lebih suka mendengar langsung seperti ini. Suasananya lebih jujur, dan dari sini saya bisa tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat,” kata Fadly Amran.
Dikatakannya, setiap aspirasi dan persoalan yang disampaikan tidak akan berhenti di meja kopi, tapi akan dibawa ke meja kerja untuk ditindaklanjuti.
“Saya tidak datang untuk pencitraan. Saya datang untuk mendengar, mencatat, dan mencari jalan keluarnya bersama. Kota ini tidak akan maju kalau pemerintah dan warga tidak berjalan seiring,” tegasnya.
Fadly juga mengingatkan pentingnya kesadaran lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Menurutnya, banjir dan genangan air bukan semata karena hujan deras, tapi juga karena sampah yang dibuang sembarangan ke saluran.
“Kalau ingin Kuranji bebas genangan, kita harus mulai dari hal paling sederhana: pilah sampah dari rumah. Jangan buang ke parit, karena itu akan kembali ke kita dalam bentuk banjir,” ujarnya.
Sementara itu Anggota DPRD Kota Padang, Erianto menyebut kehadiran Wali Kota seperti angin segar yang menyejukkan kegelisahan warga selama ini.
“Sudah lama masyarakat menunggu pemerintah datang langsung melihat kondisi seperti ini. Tapi baru kali ini, masyarakat merasa benar-benar diperhatikan,” ujar Erianto.
Ia menilai, langkah Fadly Amran yang mau turun langsung ke tengah masyarakat, duduk di warung kopi dan berdialog santai, menjadi bukti bahwa pemimpin bisa dekat, dan perubahan dimulai dari kedekatan itu.
“Saya berterima kasih sebesar-besarnya. Warga senang bukan karena diberi janji, tapi karena akhirnya suara mereka sampai ke telinga yang tepat,” ujarnya.(Naldi)